ZIONIS GO TO HELL --- Al-Quds (Yerusalem)// Seorang polisi penjajah Israel menyerang sejumlah rombongan pelajar perempuan Palestina di dalam lingkungan Masjid Al-Aqsa, kota Al-Quds (Yerusalem), Palestina setelah menodai mushaf Al-Quran dengan menendangnya hingga jatuh ke tanah, Ahad (3/3).
Menurut seorang saksi mata yang menjadi
korban penyerangan, penodaan Al-Quran dilakukan penjajah Israel dalam
upaya untuk mengakhiri acara kajian Al-Quran bersama yang
diselenggarakan jamaah Masjid Al-Aqsa, termasuk dari para pelajar
perempuan dan laki-laki.
“Kami berkumpul setiap pekan di
lingkungan masjid Al-Aqsa untuk melakukan kajian dan membaca Al-Quran
bersama di ruangan terbuka. Dimana lokasi tersebut berada di dekat
gerbang Al-Magharibah – daerah yang paling dekat dengan pemukim ilegal
Yahudi dan yang paling sering digunakan oleh pemerintah penjajah Israel
untuk memimpin tur pemukim ilegal dan kelompok ekstrim yahudi. Saat itu,
seorang perwira polisi penjajah Israel datang dan meminta para jamaah
masjid untuk menjauh dari daerah tersebut,” kata salah seorang perempuan
korban penyerangan seperti dilansir WAFA yang dipantau MINA.
Wanita yang tidak mau disebutkan
identitasnya itu menambahkan, para jamaah masjid telah berpindah
menjauhi pintu gerbang, tetapi pada saat jamaah itu mulai membaca
Al-Quran dengan suara keras, petugas menyerang setelah menendang sebuah
mushaf Al-Qur’an ke tanah.
Sementara itu, Sumber-sumber lokal
mengatakan, bentrokan terjadi antara polisi penjajah Israel dan pelajar
Palestina yang sedang melakukan aksi protes atas penyerbuan pemukim
ilegal Yahudi ke kiblat pertama umat Islam itu.
Kutuk Penyerangan Penjajah Israel terhadap Pelajar Perempuan dan Al-Qur’an
Aksi protes kecaman pelajar Palestina |
Liga
Arab mengutuk keras insiden penendangan Al-Quran dan penyerangan
muslimah yang berada di pelataran Masjid Al-Aqsha oleh seorang perwira
penjajah Israel itu.
Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab,
Mohamed Sobeih mengatakan, apa yang terjadi tidak diarahkan kepada warga
Al-Quds atau rakyat Palestina saja, namun sebuah pesan bagi
negeri-negeri Islam juga, menekankan ada kebutuhan bagi negeri-negeri
Islam untuk bersatu dan memberikan sikap tegas terhadap penyerang dan
situasi yang terjadi di Al-Quds.
Selain itu, Syaikh Ikrimah Shabri, ketua
badan tinggi Islam dan khotib Masjid Al-Aqsha menganggap tindakan
polisi penjajah Israel yang menedang mushaf Al-Qur’an sebagai kejahatan
terkutuk.
Dalam pernyataanya seperti dikutip pusat
Informasi Palestina, Shabri mengatakan, tindakan tersebut tidak aneh
bagi penjajah Israel. Sebelumnya Al-Qur’an juga pernah ditendang di
areal Al-Buraq hingga menimbulkan revolusi Al-Buraq setelahnya.
Syaikh Shabri juga mengecam pengusiran
yang dilakukan polisi penjajah Israel terhadap sejumlah pelajar
Palestina yang sedang berada di lingkungan Masjid Al-Aqsha.
“Dengan sewenang-wenang. Tindakan ini
tak boleh dibiarkan. Pelanggaran ini telah menodai kesucian Al-Qur’an.
Tindakan mereka bertentangan dengan kebebasan yang dijamin dunia,” tegas
Syaikh Shabri. Shabri menyerukan pelaku kejahatan tersebut diajukan ke
pengadilan.
“Pemerintah penjajah Israel dalam hal
ini bertanggung jawab atas provokasi dan pelanggaran yang
berulang-ulang. Dunia arab dan Islam harusnya memahami bahaya dari
tindakan mereka yang telah menodai Al-Qur’an,” tambah Syaikh
Shabri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar