Senin, 28 Januari 2013

KESEPAKATAN IRAN – ARGENTINA UNGKAP BOM AMIA KEJUTKAN ISRAEL


File photo shows ruins of AMIA building after 1994 bombing in Buenos Aires.

File photo shows ruins of AMIA building after 1994 bombing in Buenos Aires.

ZIONIS GO TO HELL --- Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan di kementerian, Senin (28/1), mereka "terkejut" dengan perjanjian Argentina dengan Iran untuk membentuk komite pencari fakta untuk menyelidiki pemboman 1994  yang mematikan di Buenos Aires, Argentina, PressTV melaporkan.


"Kami terkejut oleh berita ini dan kami  ingin menerima gambaran yang lengkap dari pemerintah Argentina mengenai apa yang disepakati, karena keseluruhan urusan ini secara langsung mempengaruhi Israel," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, Senin.

Minggu (27/1), Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi dan Argentina Hector Timerman telah menandatangani nota kesepakatan bagi kedua negara untuk menjelaskan tentang pemboman gedung Asociacion Mutual Israelita Argentina (AMIA) di Buenos Aires tahun 1994.

Menurut laporan stasiun televisi Al  Arabiyah, masing-masing negara bisa memilih lima anggota tim pencari fakta yang diputuskan oleh presiden.

Pemboman gedung AMIA  menewaskan 85 orang dan melukai 300 lainnya. AMIA adalah pusat komunitas Yahudi yang dibangun oleh Israel di negara Amerika Latin itu. Itu teror kedua setelah dua tahun sebelumnya kedutaan Israel di Argentina juga diguncang bom. 

Di bawah gencarnya tekanan politik dari  Amerika dan Israel, negeri Tango itu secara resmi menuduh Iran, termasuk Menteri Pertahanan Iran Ahmad Cahidi ikut  melakukan serangan pemboman itu. Namun Iran secara tegas dan konsisten membantah keterlibatannya dalam teror pemboman.

Kini kedua negara sepakat menyelesaikan masalah itu. "Ini langkah penting dan kasus ini harus dipecahkan," kata Salehi saat menghadiri Konvensi Uni Afrika di Ethiopia.

Komisi penyelidikan ini bakal meneliti sejumlah dokumen yang ada di kedua negara. Argentina juga bisa memeriksa tersangka di Iran.

Presiden Argentina Cristina Kirchner telah menyambut kesepakatan yang dicapai antara kedua negara.

"Ini bersejarah. Hampir 19 tahun setelah serangan terhadap AMIA,  ini adalah instrumen hukum  pertama kali yang didirikan antara Argentina dan Iran, "kata Kirchner seperti dikutip Press TV. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar