Senin, 10 Desember 2012

OLMERT KRITIK BENJAMIN NETANYAHU



 Olmert criticises Netanyahu for not negotiating with Abbas
Jakarta, 27 Muharram 1434/11 Desember 2012 (ZIONIS GO TO HELL) - Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengkritik penggantinya, Benjamin Netanyahu. Dalam sebuah konvensi bisnis Minggu.


Middle East Monitor (MEMO) menyebutkan  bahwa Olmert mengkritik Netanyahu karena tidak mau bernegosiasi dengan Mahmud Abbas. Olmert menyebut Abbas sebagai "pemimpin Palestina moderat". Menolaknya Netanyahu berdialog dengan Abbas berarti Netanyahu telah mempekuat Hamas.

Olmert  memperingatkan, runtuhnya Ototritas Palestina adalah akibat dari kebijakan ini. Dia mengatakan, "Tindakan pemerintah dapat menyebabkan runtuhnya Otoritas Palestina, tidak lama lagi Israel akan menyaksikan pemberontakan Palestina."

Sementara itu, dalam pertemuan kabinet mingguannya, Netanyahu mengecam keikutsertaan Abbas dalam upaya rekonsiliasi dengan Hamas dan tidak mengeluarkan kecaman atas komentar Khalid Meshaal di Gaza akhir pekan lalu yang tidak akan memberikan "satu inci" pun tanah bersejarah Palestina.

"Hamas tidak memiliki niat berkompromi dengan kita, mereka ingin menghancurkan negara," kata Netanyahu.

"Dia (Abbas) tidak mengutuk rudal yang ditembakkan ke Israel," lanjut Perdana Menteri Israel itu. "Saya menyesalkan, dia berusaha untuk bersatu dengan Hamas yang didukung oleh Iran."

Mengenai penentangan masyarakat internasional tentang rencana pembangunan 3.000 rumah di kawasan E1, Netanyahu mengatakan bahwa pemerintahnya "tidak akan tunduk pada tekanan internasional" dalam masalah ini. Dia menolak untuk menggambarkan penyerahan kembali tanah Palestina.

"Kami menginginkan perdamaian, tetapi tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dari penarikan sepihak," katanya yang mengacu pada penarikan mundur Israel dari Jalur Gaza secara sepihak pada tahun 2005.

Meskipun Khaled Meshaal mengatakan dalam milad Hamas ke-25 bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan Palestina adalah melalui perlawanan, Presiden Israel Shimon Peres mengatakan kepada TV Israel Chanel 10 ia masih akan bersedia bertemu dengan pimpinan Hamas sebagai bagian dari proses perdamaian jika tidak ada pilihan lain.

Namun Khaled Meshaal bukan pilihan pertama saya," kata Peres. (Abu Dzakir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar