Selasa, 20 Desember 2011

THE DAJJAL ECONOMIC CONSPIRACY (1)





(Oleh, Tri Putranto)
(Koordinator Kajian Zionisme Internasional)
Sebutan lain dari Ksatria Templar adalah Tentara Miskin Pengikut Yesus Kristus Dan Kuil Sulaiman. Pendiri ordo ini adalah Hugh de Payens dan Godfrey de St Orner. Para ksatria yang beranggotakan sembilan orang tentara elit ini dibentuk pada tahuin 1118.
Awalnya para Templar ini menyebut dirinya ‘tentara miskin’ namun pada kenyataannya ordo ini sangatlah kaya raya. Para ksatria Templar mengontrol para peziarah Kristen yang bertandang dari Eropa ke Yerusalem. Ordo ini mendapat dana dari para peziarah tersebut. Lewat kelompok ini pula sistem cek dan kredit mulai diperkenalkan. Pada akhirnya, para Templar membangun kapitalisme abad pertengahan dan membuat sistem yang dijadikan cikal bakal bank modern yang mengaplikasikan sistem ribawi.
worldbank.jpg (511×295)Menurut Alan Butler dan Stephen Dafoe, Templar adalah ahli dalam memutar modal, memanfaatkan teknik perdagangan yang tidak lazim diketahui di Eropa pada saat itu. Mereka jelas-jelats telah belajar ketrampilan ini dari sumber-sumber Yahudi, namun memiliki lebih banyak kebebasan mengembangkan kerajaan financial mereka, sesuatu yang membuat amat iri para pemodal Yahudi pada periode itu.
Pada abad ke 12, melakukan perjalanan jauh adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Para pengelana bisa saja dirampok bandit setiap saat. Jadi, amatlah berisiko bila dalam perjalanan membawa uang dan komoditi berharga lainnya. Para Templar pandai membaca situasi, mereka mengeruk keuntungan melalui prasarana sistem perbankan yang sederhana. Anggota-anggota Templar memperkenalkan penggunaan cek yang dikeluarkan di Eropa dan dapat diuangkan di Palestina. Bahkan mereka telah memberlakukan metode transfer uang. Di samping mereka meminjamkan uang dengan bunga di atas 60 %.
Lembaga yang dibentuk Knights Templar makin berkembang dan menjadi lembaga keuangan besar di Eropa. Banyak para raja Eropa melakukan transaksi peminjaman yang akhirnya terseret dengan hutang yang sangat besar. Secara bersamaan sistem keuangan monarki Inggris dan Perancis dikendalikan oleh para Templar. Hal ini membuat mereka dapat mempermainkan para raja dan kebijakan Negara untuk kepentingan para Templar.
Seiring perjalanan waktu, Ksatria Templar bertransformasi menjadi ‘Elder of Zion’. Atas provokasi mereka, Raja William II melibatkan Inggris ke dalam kancah perang melawan Perancis. Akhirnya berkelanjutan hingga membuat Negara Inggris makin terpuruk hingga terperosok dalam kubangan hutang untuk membiayai perang. Mengatasi hal ini Raja William II mengambil pinjaman kepada para bankir Yahudi.
Para bankir Yahudi mengajukan persyaratan agar merahasiakan tokoh –tokoh Yahudi yang memberi pinjaman. Mereka juga minta persetujuan untuk mendirikan Bank Of England, bank sentral swasta pertama di dunia. Bank Of England mempunyai hak untuk menetapkan standar emas terhadap uang kertas, hak meminjam £ 10 uang kertas untuk setiap 1 pon emas yang tersimpan di Bank Sentral seta hak unutk mengkonsolidasikan hutang nasional dan hak untuk untuk menaikkan pajak rakyat sekaligus mengutipnya.
Pada tahun 1815 meletus perang Waterloo antara Perancis dan kerajaan-kerajaan Eropa di bawah Inggris. Seandainya Napoleon Bonarpate memenangkan palagan tersebut niscaya Perancis akan menguasai seluruh daratan Eropa. Dan bila terjadi yang sebaliknya, maka Inggrislah yang akan menguasai Imperium keuangan Eropa. Begitu tentara ke dua kubu saling mendekat, Nathan Rothschild mengutus agen-agennya berada di kedua belah front guna mengumpulkan informasi seakurat mungkin.
Tanggal 15 Juni 1815, senja hari seorang agen Rothschild melompat kedalam perahu yang dicarter khusus melewati selat Channel menuju pantai Dover Inggris.Agen tersebut sampai di Folkstone keesokan harinya, secara detil melaporkan informasi kepada Rothschild. Tanpa membuang waktu Nathan Rothschild bergegas menuju London menuju pasar bursa.
Agen-agen Rothschild menumpahkan surat berharga mereka ke pasar. Begitu surat berharga itu dilempar ke lantai pasar secara drastic menurunkan nilai transaksi. Tanpa ekspresi Nathan berdiri di ‘Pilar Rothschild’ terus menjual saham-sahamnya. Akhirnya semua orang turut menumpahkan surat berharga dan uang kertas, emas perak untuk mempertahankan kekayaan yang masih tersisa. Harga surat tersebut turun drastic hingga mencapai 5 sen untuk setiap obligasi yang senilai dengan harga satu dollar.
Pada akhirnya sesuai petunuk Nathan Rothschild, agen-agennya melesat ke meja dan memborong semua kertas-kertas saham di lantai bursa. Tak lama kemudian terdengar berita yang mengejutkan, Inggris telah memenangkan perang Waterloo. Dan hanya beberapa detik kertas yang semula tak berharga tersebut menukik tajam melampaui harga aslinya. Nathan Rothschild berhasil memegang control ekonomi Inggris. Bila dihitung kekayaannya menjadi dua puluh kali lipat dari nilai sebelumnya.
Setelah mengenyam kekalahan telak di Waterloo, Perancis berusaha membenahi ekonominya. Bulan Oktober 1818, para agen Rothschid memborong sejumlah surat berharga pemerintah Perancis melalui saingan mereka: Ouvrad dan Baring Brothers. Tanggal 5 November 1818, agen Rothschid melakukan dumping terhadap surat berharga tersebut di pasar terbuka. Keluarga Rothschid mendapat undangan menghadap raja. Keluarga Rothschid berhasil memegang control ekonomi Perancis.
Benjamin Disraeli, PM Inggris saat itu*menulis novel bertajuk ‘Coningsby’ yang menggambarkan tentang imperium Rothschild: ‘pangeran dan pemimpin pasar uang dunia dan juga pangeran dan pemimpin dalam bidang apa saja. Secara harfiah bahkan memegang kendali atas pendapatan Italia selatan. Sementara para raja dan menteri dari seluruh kerajaan Eropa memohon nasihatnya dan menjalankan saran-sarannya’
Akhirnya bermunculanlah bankir-bankir internasionaldi seantero dunia. Awal dari bencana di muka bumi ini ketika para bankir Yahudi tersebut berhasil di seantero duni. Awal dari bencana di muka bumi ini ketika para bankir Yahudi tersebut berhasil ikan bank sentral sejenis di Amerika Serikat. Pendirian bank ini dipelopori oleh tujuh bankir Internasional di Jekyll Island pada tahun 1910 yang kemudian dikenal sebagai ‘ Federal Reserve’.
Federal Reserve dirancang sebagai suatu kartel perbankan untuk melindungi kepentingan anggota-anggotanya dan meyakinkan kongres dan publik bahwa kartel perbankan ini dibentuk seolah-olah sebagai lembaga otoritas moneter pemerintah Amerika Serikat.
Dengan berbekal independensinya, Federal Reserve beserta kekuatan modalnya serta praktik-praktik bisnis yang licik telah mengintervensi otoritas meoneter sehingga menghancurkan kehidupan social ekonomi rakyat penghuni bumi ini. Sejatinya Federal Reserve ini adalah suatu badan usaha milik swasta yang berperan sebagai pengatur utama dan menguasai institusi perbankan Amerika. Fungsi utamanya menetapkan kebijakan moneter. Banyak para pakar memprediksi The Fed mempunyai pengaruh besar terhadap jalannya bisnis di Amerika Serikat.,/div>

Pada pertemuan 15 negara sekutu pemenang Perang Dunia II digagas ‘Bretton Woods Agreement’ yang menetapkan dolar Amerika sebagai denominator nilai dasar pertukaran uang internasional. Dan terbentuklah : International Monetary Founds dan Bank Dunia sebagai lembaga dana moneter internasional yang bertujuan memberi bantuan kepada negara-negara yang mengalami kesulitan likuiditas keuangan. Pasokan dana untuk IMF dan Bank Dunia diperoleh dari Federal Reserve. Pada kasus ini jaringan freemasonry telah mengaplikasikan Protokol Of Zion yang ke enam: Membangun kekuatan Zionisme melalui manipulasi ekonomi terutama melalui monopoli perbankan dan kekuatan keuangan. (Bersambung)
(Disadur ulang dari Buku Israel Menjarah Organ Tubuh Muslim Palestina, Karangan Abdi Al Haqq dan Kajian Zionisme Internasional, Jakarta: Cakrawala Publishing, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar