Jumat, 02 Maret 2012

KEKEJAMAN YAHUDI ADALAH KEKEJAMAN TALMUD


MEMFILTERISASI DERASNYA PENGARUH YAHUDISME
DI DALAM KEHIDUPAN MUSLIMIN

“Sungguh kamu akan mendapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah (5): 82).


Sebagaimana kita memahami keberadaan Yahudi di dunia ini tidak bisa dielakkan lagi sejak jaman para Nabi hingga  saat ini menjadi suatu ancaman bagi kehidupan dunia. Hal ini bukan saja lantaran keberadaan mereka (zionis) yang mencaplok bumi para Nabi, yaitu Baitul Maqdis (Palestina) dan yang saat ini terjadi yaitu pendudukan Masjid Al-Aqsha, akan tetapi juga menanamkan pengaruh buruknya di segala bidang ke seluruh dunia, yang sehingga pengaruh buruk tersebut membawa dampak negatif terhadap kehidupan muslimin.
Hal ini kita bisa simak ucapan dari seorang tokoh Yahudi yang bernama Zwemmer pada tahun 1935 dalam konferensi misi di Yerusalem: “Misi utama kita bukanlah menjadikan kaum Muslimin beralih agama menjadi Kristen atau Yahudi, tapi cukuplah dengan menjauhkan mereka dari Islam. Kita jadikan mereka sebagai generasi muda Islam yang jauh dari Islam malas bekerja keras, suka berfoya-foya, senang dengan segala kemaksiatan, memburu kenikmatan hawa nafsunya.”
Derasnya faham Yahudi dalam kehidupan Muslimin memang sudah diagendakan oleh mereka dengan terorganisir dan sistematis, sehingga mereka tahu betul apa yang menjadi kelemahan generasi Muslimin.
1.      1. Kebencian yang mendalam.
Ketidakridhoan Yahudi dan Nasrani.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah (2): 120).

2.      2. Mereka memerangi Muslimin selama 24 jam.
“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah  lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah (2): 217).

3.      3. Invasi pemikiran.
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran (3): 100).

Dari keterangan ayat-ayat di atas dapatlah kita pahami Muslimin harus bekerja extra keras guna menghindari, mencegah masuknya pemahaman-pemahaman Yahudi dalam kehidupan Muslimin.
Sudah seharusnya Muslimin saat ini memelihara identitasnya sebagai Muslimin, karena inilah modal yang besar untuk melakukan upaya pencegahan derasnya pengaruh Yahudisme, yaitu dengan cara betul-betul kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Perhatikan Qalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
“Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka".” (QS. Fushilat (41): 26).
Ayat tersebut di atas menitikberatkan kejelian orang-orang yang tidak suka terhadap Islam. Sehingga berupaya untuk mencoba menjauhkan identitas Muslimin dari Al-Qur’an.

Di Antara Ajaran Talmud
  • Semua perbuatan bangsa Yahudi terhadap bangsa lain, tidak lepas dengan kitab undang-undang mereka, yaitu Talmud. Talmud dijadikan pegangan untuk merendahkan bangsa lain. Inilah di antara beberapa ajaran Talmud:
  • 1.       Mencuri barang milik Yahudi adalah haram. Akan tetapi, mencuri bangsa lain adalah wajib. Seluruh kenikmatan di dunia diciptakan untuk Yahudi. Jadi, mereka berhak mengambil harta benda mereka dengan cara apa pun. Ajaran ini telah direalisasikan oleh Yahudi di Rusia sesuai dengan petunjuk Talmud dan sekaligus menunjukkan bahwa politik luar negeri Rusia juga berdasarkan ajaran Talmud.
  • 2.       Perzinaan sesama Yahudi hukumnya haram, sedangkan dengan bangsa lain justru dibolehkan karena mereka tidak ada bedanya dengan binatang.
  • 3.       Sumpah atau janji kepada sesama Yahudi harus ditepati, tetapi tidak untuk bangsa lain.
  • 4.       Setiap bangsa Yahudi wajib berjuang untuk mencegah bangsa-bangsa lain memiliki negeri Palestina, agar terciptanya satu Kerajaan Yahudi.
  • 5.       Bangsa-bangsa lain sama seperti anjing, sedangkan anjing lebih mulia dari mereka, karena kaum Yahudi malah diperintahkan untuk memberi makan kepada anjing.
  • 6.       Tidak ada hubungan apa pun antara Yahudi dan bangsa lain.
  • 7.       Jika 2 orang bertransaksi denganmu, masing-masing Yahudi dan orang asing, usahakanlah agar engkau menguntungkan orang Yahudi tersebut. Sebaliknya pergunakanlah tipu daya terhadap orang asing itu, agar orang-orang Yahudi benar-benar mendapatkan haknya.
  • 8.       Orang-orang Yahudi wajib mempraktekkan riba’ terhadap orang asing, hingga harta mereka terkuras dan bangkrut.
  • 9.       Haram bagi kaum Yahudi menaruh belas kasihan kepada orang asing. Jika melihat mereka jatuh ke sungai, misalnya, dilarang menyelamatkan mereka.
  • 10.   Setiap bangsa Yahud  wajib membunuh siapa saja yang memungkinkan untuk dibunuh. Jika tidak, dia telah menyalahi syari’at.
Demikianlah gambaran kaum Yahudi terhadap bangsa lain, khususnya Muslimin yang telah mereka praktekkan untuk menanamkan pengaruhnya terhadap dunia. Yang harusnya Muslimin sadari adalah: begitu besarnya dan begitu jahatnya perlakuan kaum Yahudi. Seharusnya membuat Muslimin menjadi lebih waspada dan berupaya untuk memperkokoh kwalitas keimanannya dan tidak melupakan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Mereka kaum Yahudi menghalalkan apa yang diharamkan oleh agama tanpa menggunakan akal, pengetahuan, dan mempertimbangkan adat istiadat. Mereka menyusun syari’at-syari’at sesat yang kemudian diklaim sebagai Taurat agar mereka mendapatkan legalitas dari wahyu Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak mungkin menurunkan syari’at-syari’at yang sesat tersebut. Dan untuk membuktikan kesesatan mereka itu, Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyingkap perbuatan lainnya oleh kaum Yahudi di dalam Al-Qur’an, dan kejahatan-kejahatan lainnya yang mereka perbuat terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala, para malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir, serta kepada sesama manusia.

Kesimpulan
Semoga uraian di atas dapt memotivasi kita untuk bisa menata kembali kehidupan Muslimin dengan aturan syari’at yang telah di tetapkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui contoh teladan Nabi-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dan jangan sekali-kali menjauhkan diri dari Al-Qur’an  yang merupakan suatu filter yang paling ampuh bagi Muslimin untuk menghindari serbuan infiltrasi/serangan yang melemahkan iman bagi kehidupan Muslimin.
Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam :
“Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, kalian tak akan tersesat selama kalian berpegang erat kepada keduanya, Kitab Allah dan Sunnahku.”
Wallahu a’lam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar