Jumat, 02 Maret 2012

KONSPIRASI FREEMASON DALAM FILM "SHERLOCK HOLMES" (1)

Menguak Konspirasi Freemason dalam Film “Sherlock Holmes”
Anak-anak usia sekolah di negeri kita mungkin sangat akrab dengan komik animasi Jepang (manga) berjudul “Detektif Conan” karya Aoyama Gosho yang menceritakan tentang lika-liku seorang detektif SMU bernama Sinichi Kudo dalam menghadapi organisasi kawanan jubah hitam yang telah meracuninya dengan formula APTX 4869 sehingga tubuhnya mengecil. Demi mencari obat penawarnya dan untuk mengetahui lebih dalam tentang organisasi tersebut, Sinichi terpaksa merahasiakan identitasnya dengan tetap menyamar sebagai anak kecil bernama 'Conan Edogawa'.



Sebenarnya, nama ‘Conan’ sendiri diambil dari seorang novelis bernama ‘Sir Arthur Conan Doyle’ yang telah menghasilkan karya novel misteri dengan tokoh utamanya seorang detektif bernama ‘Sherlock Holmes’. Kekuatan analisa serta insting tajam yang dimiliki oleh Sherlock Holmes dalam memecahkan setiap misteri, ditambah lagi rasa salut Aoyama Gosho terhadap novelis Conan Doyle inilah yang mendorong Aoyama untuk melahirkan sebuah "reinkarnasi" karakter seorang detektif baru bernama Conan Edogawa itu.

Aoyama Gosho mungkin bukan satu-satunya orang yang terinspirasi oleh Sherlock Holmes, bahkan perusahaan film Warner Bros Pictures dan Village Roadshow Pictures turut terilhami untuk berkolaborasi dalam mengangkat cerita Sherlock Holmes tersebut ke layar lebar. Tak disangka, film yang disutradarai oleh Guy Ritchie ini sangat mengagetkan, karena film yang berdurasi 2 jam 8 menit tersebut sangat kental dengan muatan ritus Illuminati-Kabbalah dan sarat dengan aroma konspirasi global Freemason dalam menciptakan sebuah tatanan dunia baru.

Ketika Allah menurunkan sebuah mukjizat, Allah akan memberikan suatu "keajaiban" yang sesuai dengan kondisi umat dimana seorang Rasul diutus kepada mereka. Oleh karenanya Allah selalu memperhatikan aspek "ajaib" apakah yang paling dikagumi oleh umat tersebut. Sebagaimana Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Rasulullah saw. dengan tatanan bahasa Arab yang sangat mengagumkan, hal tersebut dikarenakan bangsa Arab kala itu terkenal sangat jago bersyair dan berlomba-lomba saling show-up 'memamerkan' kemahiran linguistik mereka baik dari segi Fashahah maupun Balaghah.
Demikian halnya ketika Allah memberikan Mukjizat "tongkat ular" kepada Nabi Musa, hal itu tiada lain untuk menunjukkan kepada bangsa Mesir kuno terhadap sesuatu yang tidak dapat mereka tandingi dengan sihir yang kala itu sangat fantastis dan selalu mereka banggakan.
Ular memang selalu menjadi simbol penting dalam dunia persihiran, ular juga sangat identik dengan iblis yang penuh bisa beracun. Karena itu pula raja-raja Mesir kuno menggunakan simbol ular ini di atas mahkota mereka.

Para penyihir Fir'aun kala itu memang telah bertobat dan bertauhid hingga mereka mati syahid karena disalib oleh Fir'aun, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ajaran sihir mereka kemudian diadopsi oleh Bani Israil dan terus diamalkan. Bahkan hingga masa kerajaan Nabi Sulaiman pun Bani Israil masih mempraktikkan ilmu hitam ini.
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan (kitab sihir) pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir." (QS. Al-Baqarah [2]: 102).
Dalam ayat di atas turut ditegaskan bahwa sihir telah muncul di era Babilonia (Babil). Diketahui juga bahwa Babil merupakan tempat kelahiran Nabi Ibrahim dimana umatnya adalah para penganut paganisme. Bahkan Azar, ayah Nabi Ibrahim sendiri adalah seorang pembuat berhala. Paganisme dan ilmu sihir dari Babilonia dan Mesir inilah yang kemudian mengilhami tarekat Kabbalah dalam aliran kebatinan mereka.
Kembali lagi ke Sherlock Holmes, dalam film ini diceritakan bagaimana kisah seorang detektif bernama Holmes yang selalu didampingi rekannya DR. John Watson dalam mengungkap misteri pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Lord Henry Blackwood salah seorang penyihir ulung yang merupakan anak 'haram' dari Sir Thomas Rodrum ketua persaudaraan rahasia kuil empat ordo.

Blackwood menjadi buron karena mempraktikkan Black Magic dengan disertai pembunuhan terhadap 5 gadis dan mencoba untuk membunuh gadis yang keenam namun dapat digagalkan oleh Holmes dan kawan-kawan. Blackwood pun kemudian dijatuhi hukuman gantung dan dieksekusi. Namun dengan sihirnya ia dapat "bangkit" kembali dari kubur dan melakukan pembunuhan terhadap beberapa orang serta mengambil alih kepemimpinan kuil empat ordo yang ia jadikan kendaraan untuk menguasai parlemen Inggris.


Dibanding film-film konspirasi lainnya, mungkin film ini dinilai lebih berani dan terkesan vulgar. Pasalnya, adegan yang dimainkan di dalamnya secara terang-terangan mepertontonkan ritual Kabbalah yang selama ini sangat esoterik dan rahasia. Mereka bahkan berani menunjukkan seperti apa tempat "ibadah" mereka saat melakukan ritual sihir dan melakukan koneksi terhadap iblis.

Baru masuk ke dalam intro saja, film ini sudah mempertontonkan ritual "Mind Control" yang merupakan praktik sihir dengan mengendalikan pikiran manusia dan disertai dengan penyiksaan hingga pembunuhan. Ritual ini biasanya dilakukan oleh Kaum Kabbalis dalam sebuah Loji tertutup. Selain disertai dengan penyiksaan, terkadang ritual ini juga "diselingi" dengan persetubuhan. Dalam film ini pula diceritakan bahwa Blackwood merupakan anak haram dari Thomas Rodrum yang dihasilkan dari persetubuhannya dengan seorang wanita saat ia melakukan sebuah ritual.

Kabbalah sejatinya merupakan ajaran yang belakangan hari diadopsi oleh beberapa ordo sempalan dari agama Yahudi dan Nasrani seperti Illuminati dan Templar. Ordo Illuminati yang didirikan oleh Adam Weishaupt misalkan, telah menjadikan ajaran Kabbalah ini sebagai sebuah 'akidah' dan menolak dogma-dogma otoritas gereja katolik saat itu. Illuminati yang berarti "tercerahkan" atau "penerangan" merupakan ordo yang lahir dari 'pemberontakan' terhadap seluruh konsep agama-agama yang telah mapan.
Adam Weishaupt sendiri yang keturunan Yahudi dan dulunya seorang pendeta Jesuit memutuskan untuk keluar dari lingkungan gereja lalu menimbulkan penyelewengan 'akidah' dengan melahirkan doktrin-doktrin baru yang berbasis kosmopolitan dan universalitas. Untuk menyebarkan doktrin ini, Weishaupt kemudian membetuk jaringan konspirasi yang dikenal dengan Luciferian Conspiracy serta Synagogue/church of Satan (gereja setan).
Dalam film ini, simbol-simbol Illuminati dipertontonkan dengan sangat jelas dan begitu norak. Seperti simbol Bintang (pentagram) terbalik yang merefleksikan kepala Baphomet yaitu seekor kambing yang mereka sembah dan sangat dikultuskan. Baphomet sendiri telah menjadi simbol utama bagi para pengikut gereja setan sedari dulu.

Dalam ceritanya ini, dikisahkan tentang 'jamaah' kuil empat ordo yang memiliki sebuah "kitab mantra" berupa kitab sihir dengan tulisan Ibrani yang penuh dengan praktik mistis. Sama halnya dengan Bani Israil yang telah lama melakukan penyelewengan terhadap Taurat dan menggantinya dengan Talmud yang jauh dari ajaran Tauhid Samawi. Hal tersebut disebabkan karena etnis Bani Israil yang telah lama terpengaruh oleh efek paganisme Mesir jauh hari sebelum diturunkannya Taurat.

Oleh karena itu, setelah lama berinteraksi dengan pribumi yang masih menganut budaya pagan, akhirnya Bani Israil terkontaminasi dengan teologi setempat dan lambat-laun meninggalkan Millah Ibrahim. Segolongan dari mereka kemudian terpengaruh untuk menyembah sesuatu yang "nyata" dan hanya mau menyembah kepada zat yang dapat ditangkap oleh panca indera saja. Maka tak ayal ketika dibebaskan Nabi Musa dari rezim Fir'aun mereka lalu meminta Nabi Musa untuk membuatkan sebuah "tuhan" sebagaimana "tuhan" yang disembah oleh kaum yang mereka temui dalam sebuah perjalanan.
"Dan kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)" Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu Ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)." (QS. Al-A'raf [7]: 138).
Hawa nafsu yang dimiliki Bani Israil untuk menyembah berhala sudah tak terbendung lagi, saat Nabi Musa meninggalkan mereka guna memenuhi panggilan Allah untuk menerima wahyu di bukit Sinai selama 40 malam, akhirnya di bawah pimpinan Samiri mereka mengumpulkan perhiasan emas untuk dilebur dan dijadikan sebuah patung lembu yang nantinya akan mereka sembah. Padahal saat itu Nabi Harun masih bersama mereka namun tetap saja tidak dihiraukan.
Lembu memang suatu simbol yang sangat penting dalam ritual kaum pagan, dalam film Sherlock Holmes ini, pimpinan rahasia kuil empat ordo, Sir Thomas Rodrum, juga menggunakan cincin emas yang berukirkan kepala lembu. Hingga akhirnya cincin itu dirampas oleh Lord Blackwood saat ia membunuh Sir Thomas guna mengambil alih kekuasaan ordo tersebut secara paksa.
(Bersambung)
http://zilzaal.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar