Jumat, 16 Desember 2011

KELOMPOK FREEMASON DAN GAGASAN PLURALISME AGAMA (1)



Kelompok Freemasonry/Retakingamerica
(Oleh, Adnin Armas M.A)
Faham bahwa pada intinya semua agama sama tidak terlepas dari pengaruh Freemason. Awalnya bermula ketika pengikut Freemason membentuk gerakan The Theosophical Society. Dalam perkembangannya, The Theosophical Society ikut menyumbang bagi terwujudnya hikmah abadi (Sophia perennis). Pemikiran para tokoh Sophia perennis seperti Rene Guénon dan Frithjof Schuon tidak terlepas dari ajaran dalam Freemason.
Freemason dan Teosofi
Freemason adalah sistem moral khusus, ditutupi daengan kiasan serta diilustrasikandengan simbol-simbol.[1] Para sejarawan dari kalangan Freemason berpendapat paling tidak terdapat 3 teori yang menjelaskan sebab-musabab munculnya Freemason. Pertama, Freemason muncul sangat lama sekali seiring dengan klaim ritual Freemason itu sendiri,yaitu ketika Raja Salomo mendirikan Bait Suci dan Freemason sampai kepada kita sehingga kini sekalipun mekanismenya tidak diketahui. Kedua, Freemason adalah hasil dari karya para pembuat bangunan pada zaman pertengahan. Ketiga, ritual Freemason berasal dari Laskar Kristus yang menjaga Bait Suci Salomo (King Solomon’s Temple) atau dikenal juga sebagai Ksatria Bait Suci (Knight Templar).[2]
Freemason telah tersebar di benua Eropa. Salah satu fakta awal yang tertulismenunjukkan bahwa cabang Freemason telah ada di Inggris pada tahun 1641. Robert Moray, salah seorang keluarga raja (Royal family), telah masuk menjadi anggotaFreemason di Edinburgh pada tanggal 20 Mei 1641. Selain itu, Elias Ashmole, masihdalam lingkungan keluarga Raja Inggris, menulis dalam buku diarinya bahwa ia telahmenjadi anggota Freemason di Lancashsire, pada tanggal 16 Oktober 1646.[3]
Babak baru perkembangan Freemason adalah pada tanggal 24 Juni 1717.Sebabnya, pada tanggal tersebut Freemason telah menjadi organisasi Nasional dengan didirikannya Grand Lodge of England, yang merupakan gabungan dari 4 cabang Freemason. Para pengikut Freemason dalam Grand Lodge of England akan mengikuti agama yang semua manusia setuju… yaitu, menjadi Manusia yang Baik dan Benar (Religion is which all men agree… that is, to be Good Men and True).
Dengan terbentuknya Grand Lodge of England, gerakan Freemason semakin merebak sehinggaberkembang melintasi benua Eropa sehingga ke benua Amerika. George Washington, yang menjadi President pertama Amerika Serikat pada tanggal 30 April 1789 adalah seorang anggota Freemason. Selain itu, para penanda tangan Deklarasi KemerdekaanAmerika yang ditanda tangani pada tanggal 4 Juli 1778 oleh William Hoper, Benjamin Franklin, Matthew Thornton, William Whipple, John Hancock, Phillip Livinston danThomas Nelson, kesemua mereka adalah pengikut Freemason.
Setelah mengurai sejarah Freemason dengan sangat ringkas, ada baiknya kita melihat bagaimana pengikut Freemason ikut mempelopori terbentuknya paham yang menyamakan agama. George Felt, seorang Freemason Yahudi, pada tanggal 7 September 1875 memberikan kuliah tentang “The Lost Canon of Proportion of the Egyptians,” di apartment Helena Petrovena Blavatsky (1831-1891), seorang aristokrat Rusia yang meninggalkan suami dan kemewahan harta karena merantau ke pegunungan Tibet selama bertahun-tahun. George Felt memfokuskan materi kuliahnya kepada penafsiran mistist terhadap ajaran (tradisi) Mesir yang hilang. Salah seorang peserta yang mengikuti kuliah tersebut, Henry Steel Olcott, seorang pengikut Freemason di New York, mengusulkan supaya semua peserta (berjumlah 17 orang) yang telah mengikuti kuliah George Felt agar membentuk sebuah kelompok yang akan meneliti lebih mendalam lagi mengenai tradisi kuno.
Blavatsky, guru Olcott menyetujui proposal tersebut. Sotheran, seorang Freemason, mengusulkan nama The Theosophical Society (Masyarakat Teosofis) bagi kelompok tersebut. Akhirnya, pada tanggal 17 November, 1875 diadakan pertemuandengan 18 orang (termasuk George Felt) dan pada tanggal itu ditetapkan sebagai awal berdirinya The Theosophical Society.
Dalam pidato peresmiannya, kolonel Henry Steel Olcott (1832-1907), berharap kelompok tersebut akan membuat penelitian dalam perbandingan agama dan juga untuk menemukan “ancient wisdom,” khususnya dalam sumber sumber primer dari semua agama, buku-buku Hermes dan Veda (primeval sourceof all religions, the books of Hermes and the Vedas), dengan perkataan lain dalamFilsafat Abadi.[4]
Setelah kematian Olcott pada tahun 1907, posisi ketua dipegang oleh Annie Wood Besant (1847-1933). Besant, berasal dari Inggris, masuk menjadi anggota Theosophical Society pada tahun 1889 dan menjadi ketua gerakan tersebut dari tahun 1907 sampai akhir hidupnya (1933). Menurut Besant, teosofi ataupun agama universal (universal religion) dibangun atas 2 fondasi, yaitu Tuhan sebagaiimmanent sekaligus transendent dan solidaritas atau persaudaraan semua manusia. Sebuah doktrin keagamaan akan diuji dengan prinsip Semper, ubique et ab omnibus(Selalu, dimana saja dan dari semua).Besant juga merumuskan ajaran teosofis sebagai berikut:
(1) The unity of God (kesatuanTuhan). Ajaran mendasar dari teosofi sebagaimana semua agama adalah kebenaran agamauniversal.
(2) The Trinity of the manifested God (Inkarnasi Tuhan dalam Trinitas) Tuhan termanifestasikan sebagi Logos.
(3) The hierarchy of beings (tingkatan wujud).
(4) Universal brotherhood (persaudaraan universal), yang berbeda dengan konsep‘kesetaraan’ (equality) ataupun ‘demokrasi’ (democracy).
Besant menyatakan tujuan Masyarakat Teosofis adalah mengajarkan kepada pengikutnya bahwa agama-agama adalah ungkapan dari hikmah ilahi yang lahir dan berasal dari Zat yang satu. Oleh sebab itu, keragaman dan perbedaan dalam manifestasi lahiriah dan bentuk bukanlah inti dari ajaran agama. Semua agama memiliki keaslian dan kebenaran karena berasal dari Zat yang satu.[5]
Ringkasnya, sejak dibentuk oleh 18 orang anggota di New York, The Theosophical Society telah berkembang menjadi organisasi internasional. Pada tahun 1879, markasnya dipindahkan ke Bombay, India. Tiga tahun setelah itu (1882), markasnya sekali lagi dipindahkan ke Adyar, pinggiran Madras. Akhir abad 19, The Theosophical Society telah memiliki 500 cabang dalam 40 Negara di Asia dan Barat, termasuk cabang yang ada di Perancis, yang diikuti oleh Gérard Encausse (m. 1916) pada tahun 1887.[6](bersambung).
Catatan Kaki
[1] E. L. Hawkins, “Freemasonry,” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, editor James Hastings, jilid6 (New York: Charles Scribner’s Sons), hlm. 120.
[2] Christopher Knight & Robert Lomas, The Hiram Key:PharaohsFreemasons and the Discovery of theSecret Scrolls of Jesus), hlm. 19-20.
[3] Francis A. Yates, The Rosicrucian Enlightenment
[4] Bruce F. Campbell, Ancient Wisdom Revived: A History of the Theosophical Movement (Berkeley:University of California Press,) hlm. 29. Selanjutnya diringkas Ancient Wisdom Revived.
[5] Annie Besant, “Theosophical Society,” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, editor JamesHasting, Jilid 12, 300-02.
[6] Bruce F. Campbell, Ancient Wisdom Revived, hlm. 43.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar