Jumat, 16 Desember 2011

ISRAEL DI BALIK PEMBANTAIAN BREIVIK?

Profesor Swedia Nyatakan Israel Terlibat dalam Aksi Pembantaian Breivik


Seorang profesor Swedia menyatakan Israel berada di balik serangan teror berdarah yang dilakukan oleh teroris kristen Norwegia Anders Behring Breivik bulan Juli lalu.

Penelitian profesor Ola Tunander dari Institut Riset Perdamaian Oslo (PRIO) menerbitkan sebuah artikel dalam jurnal akademis Norwegia Norsk Nytt Tidsskrift di mana ia meminta untuk memeriksa lebih lanjut motif penyerangan Brevik.
Menurut Tunander, ada kemungkinan bahwa beberapa negara berada di balik serangan teror, mengisyaratkan bahwa Israel kemungkinan besar negara tersebut.
Ekstrimis sayap kanan Breivik, 32 tahun, sebelumnya mengaku melakukan aksi pemboman di Oslo, yang menewaskan delapan orang, dan pembantaian di kamp pemuda yang menewaskan 69 orang di pulau kecil Utoeya barat laut Oslo pada bulan Juli.

Tunander menyatakan bahwa dalam rangka melaksanakan serangan teror yang besar diperlukan keterlibatan pasukan negara, dan kita tidak bisa mengesampingkan bahwa kasus Breivik seperti itu juga," tulisnya.
Sementara mengutip artikel kontroversial, situs berita Swedia The Local memaparkan teori sang profesor. Tunander menyebutkan adanya ketegangan politik antara Oslo dan Tel Aviv beberapa bulan sebelum serangan teror terkait niat Norwegia untuk mengakui negara Palestina.
Dia melanjutkan dengan adanya hubungan dengan tanggal 22 Juli, tanggal Breivik melakukan pembantaian, dan pentingnya tanggal itu dalam sejarah Israel. Tunander membawa kasus Lillehammer 1973, ketika agen Mossad dengan sengaja membunuh seorang pelayan Maroko di kota Norwegia yang diyakini adalah Ali Hassan Salameh, kepala operasi untuk peristiwa pembunuhan atlet Israel di Munich 1972. Salah satu agen Mossad ditangkap sehari setelah pembunuhan itu, pada tanggal 22 Juli.
Profesor Norwegia ini juga membahas pengeboman di King David Hotel di Yerusalem dilakukan oleh pasukan Irgun pada tanggal 22 Juli 1946.
"Kami telah membahas adanya kaitan sayap kanan ekstremis Israel dan Yudeo-Kristen dalam jaringan Breivik, kepentingan Israel dalam mendisiplinkan Norwegia, dan perayaan Israel atas serangan bom. Dalam hal ini, serangan Breivik itu tampaknya menyerupai serangan di King David hotel pada 22 Juli 1946.(fq/ynet)

( Copas: EraMuslim )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar