ZIONIS GO TO HELL --- JAKARTA// Mantan Pimpinan Redaksi
majalah Islam terkemuka Sabili , Herry Nurdi dalam acara seminar dan
bedah buku Palestina di Jakarta, Senin (4/3) mengatakan banyak cara untuk
membela Palestina.
Bedah buku bertajuk "Palestina,
kewajiban yang terlupakan" menyebutkan ada 1.135 cara untuk membela
Palestina. Herry menghimbau agar peserta seminar yang memenuhi ruangan cukup
mengambil satu cara saja dari berbagai cara membela Palestina.
"Banyak cara membela Palestina.
Dalam buku ini ada 1.135 cara, antum (kamu) ambil satu saja untuk
Gaza," kata Herry yang juga adalah seorang penulis Islam.
Pria muda yang banyak menulis seputar
Palestina dan zionis, kemudian memaparkan berbagai contoh cara orang-orang yang
berbeda dalam mengambil peran membela Gaza atau Palestina.
Sebutlah ketika suatu saat di
Malaysia, seorang nenek menanyakan tentang 'berapa harga satu peluru?' Dengan
bermodal uang hanya Rp. 40.000, si nenek berpesan kepada Herry agar uang
titipannya dibelikan peluru untuk bisa dipakai pejuang Palestina membalas
kezaliman tentara Israel terhadap warga Palestina.
Pada contoh yang lain, Herry
menyebutkan, ada beberapa band musilk underground yang syair lagunya, pakaiannya,
symbolnya dan aksi pentasnya selalu menentang Israel dan mendukung Palestina.
"Namanya Ustadz Awaluddin,
usianya 81 tahun, setiap pagi ia punya acara yang bernama 'Kayuhan Gaza'.
Setiap pagi ia mengayuh sepeda, keliling kampung-kampung untuk mengkampanyekan Gaza
hingga ia wafat dalam usaha pembelaannya itu," ungkap Herry yang suka
bersahabat dengan berbagai kalangan.
Ketika Herry menghadiri satu acara
pameran besar organisasi-organisasi pembela Palestina di Turki, Herry inisiatif
mengumpulkan setiap brosur peserta pameran. Setelah dihitung, ternyata ada
lebih 400 organisasi yang khusus memperjuangkan Al-Aqsa dan Palestina di Turki
dengan berbagai spesialis.
"Ada organisasi yang kerjanya
hanya membuat ratusan ribu bendera Palestina setiap tahun untuk disebarkan ke
seluruh dunia. Ada organisasi yang hanya mengurus yatim piatu Palestina, dan
banyak lagi," kata Herry.
Herry masih menyayangkan di Indonesia
yang masih sedikit organisasi khusus memperjuangkan isu-isu seputar Palestina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar