Jumat, 22 Februari 2013

FILM DOKUMENTER PALESTINA TEMBUS NOMINASI PIALA OSCAR



ZIONIS GO TO HELL --- Film dokumenter Palestina “Five Broken Cameras” garapan sutradara Palestina Emad Burnat berhasil menembus nominasi penghargaan film dunia Academy Awards 2013 untuk kategori Film Dokumenter Terbaik, On Islam melaporkan sebagaimana yang diterima Mina di Jakarta, Sabtu (23/2).


Film Five Broken Cameras menceritakan penderitaan warga Palestina sehari-hari yang harus melewati pos pemeriksaan tentara Israel di dinding pemisah. Ini adalah film dokumenter pertama Palestina yang berhasil masuk nominasi untuk memperebutkan Piala Oscar.

"Saya pikir itu adalah kemenangan politik untuk situasi Palestina dan masalah Palestina," kata Emad Burnat kepada sumber On Islam, Jumat (22/2).

"Ini adalah kisah hidup saya dan situasi Palestina. Jadi saya berpikir bahwa banyak orang yang akan diubah oleh cerita dan saya percaya bahwa film ini akan merubah lebih banyak orang. "

Film ini merekam kehidupan Burnat saat ia melakukan protes keras terhadap pembangunan tembok pemisah Israel melalui Bilin di Tepi Barat yang diduduki.

Setiap minggu ia memprotes, ia diserang oleh tentara Israel dan pemukim Yahudi bersenjata yang menghancurkan setiap kameranya.

Emad Burnat

Sebuah peluru karet yang keras pernah terjepit di antara lensa dan casing kameranya, sehingga tidak mengenai tubuh Burnat.

"Kamera ini menyelamatkan hidupku," katanya.

Film ini dibuat bersama seorang sutradara Israel Guy Davidi.

Film dokumenter lain yang juga masuk nominasi dalam Academy Award itu adalah  film dokumenter terbaik “The Gatekeeper” yang mengangkat  isu yang membuat Israel marah. Film ini memuat wawancara dengan setiap mantan pimpinan badan keamanan internal Israel, Shin Bet.

Nominasi lain

Israel menduduki Al-Quds (Yerusalem Timur) dan Tepi Barat pada perang 1967. Tembok pemisah Israel sepanjang 900km adalah perpaduan  dari pagar elektronik, dinding beton, parit, dan jalan tertutup bagi militer.

Ini adalah ular sepanjang Tepi Barat yang diduduki, yang menciptakan petak  tanah yang lebih luas untuk Israel.

Tembok pemisah tersebut membuat keluarga-keluarga Palestina jadi terpisah dan kehilangan mata pencaharian mereka.

Palestina mengecam tembok pembatas sebagai bagian dari upaya Israel untuk meraih lebih banyak tanah mereka dan untuk merusak kelangsungan hidup negara mereka.

Mahkamah Keadilan Internasional (ICJ) telah mengeluarkan putusan yang ditempel di dinding sebagai seruan kepada Israel untuk memberi kompensasi kepada warga Palestina yang terkena dampak ilegal itu.

Masuknya film Palestina dalam nominasi mengikuti pengakuan resmi PBB terhadap Palestina sebagai negara pengamat non-anggota November lalu. (ABU DZAKIR).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar