ZIONIS GO TO HELL --- Film dokumenter Palestina “Five
Broken Cameras” garapan sutradara Palestina Emad Burnat berhasil menembus
nominasi penghargaan film dunia Academy Awards 2013 untuk kategori Film
Dokumenter Terbaik, On Islam melaporkan sebagaimana yang diterima Mina di
Jakarta, Sabtu (23/2).
Film Five Broken
Cameras menceritakan penderitaan warga Palestina sehari-hari yang harus
melewati pos pemeriksaan tentara Israel di dinding pemisah. Ini adalah film
dokumenter pertama Palestina yang berhasil masuk nominasi untuk memperebutkan
Piala Oscar.
"Saya pikir itu adalah kemenangan politik untuk situasi
Palestina dan masalah Palestina," kata Emad Burnat kepada sumber On Islam, Jumat (22/2).
Film ini merekam
kehidupan Burnat saat ia melakukan protes keras terhadap pembangunan tembok
pemisah Israel melalui Bilin di Tepi Barat yang diduduki.
Setiap minggu ia
memprotes, ia diserang oleh tentara Israel dan pemukim Yahudi bersenjata yang menghancurkan
setiap kameranya.
Emad Burnat |
Sebuah peluru
karet yang keras pernah terjepit di antara lensa dan casing kameranya, sehingga
tidak mengenai tubuh Burnat.
"Kamera ini
menyelamatkan hidupku," katanya.
Film ini dibuat
bersama seorang sutradara Israel Guy Davidi.
Film dokumenter lain
yang juga masuk nominasi dalam Academy Award itu adalah film dokumenter terbaik “The Gatekeeper” yang
mengangkat isu yang membuat Israel marah.
Film ini memuat wawancara dengan setiap mantan pimpinan badan keamanan internal
Israel, Shin Bet.
Nominasi lain |
Israel menduduki
Al-Quds (Yerusalem Timur) dan Tepi Barat pada perang 1967. Tembok pemisah Israel
sepanjang 900km adalah perpaduan dari
pagar elektronik, dinding beton, parit, dan jalan tertutup bagi militer.
Ini adalah ular
sepanjang Tepi Barat yang diduduki, yang menciptakan petak tanah yang lebih luas untuk Israel.
Tembok pemisah
tersebut membuat keluarga-keluarga Palestina jadi terpisah dan kehilangan mata
pencaharian mereka.
Palestina
mengecam tembok pembatas sebagai bagian dari upaya Israel untuk meraih lebih
banyak tanah mereka dan untuk merusak kelangsungan hidup negara mereka.
Mahkamah Keadilan
Internasional (ICJ) telah mengeluarkan putusan yang ditempel di dinding sebagai
seruan kepada Israel untuk memberi kompensasi kepada warga Palestina yang terkena
dampak ilegal itu.
Masuknya film
Palestina dalam nominasi mengikuti pengakuan resmi PBB terhadap Palestina
sebagai negara pengamat non-anggota November lalu. (ABU DZAKIR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar