Jerman, yang akan menerima Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan banyak menterinya pekan depan, abstain dalam pemungutan suara pada Kamis (29/11/2012) di Sidang Majelis Umum PBB, yang memberi pengakuan de fakto bagi negara Palestina berdaulat.
Pemerintah Netanyahu sebelumnya berharap Berlin akan bergabung dengan Amerika Serikat dan segelintir negara yang menentang resolusi tersebut.
Jerman, yang dihantui oleh kenangan rejim Nazi dan Holocaust, cenderung menjadi sekutu kuat Israel di panggung diplomatik.
"Jerman akan selalu berdiri di pihak Israel mengenai masalah (keamanan Israel) itu," kata Merkel dalam pidato mingguannya sebagaimana dilaporkan Reuters. Ia berbicara mengenai dukungan kuat Berlin bagi Israel selama bentrokan paling akhir dengan HAMAS.
"Israel bukan hanya memiliki hak tapi kewajiban untuk melindungi warganya," katanya.
"Di satu sisi, kami memandang keinginan sah Palestina bagi negara mereka sendiri, tapi di sisi lain kami mengakui tanggung jawab khusus kami buat Israel, dan bagi perkembangan stabil dan damai di wilayah tersebut," kata Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle, Kamis (29/11).
Di Eropa, hanya Republik Ceko memberi suara menentang resolusi itu, sementara banyak negara lain termasuk Prancis mendukungnya. (st/ant)
VOA-ISLAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar