Al Quds, 2 Shafar 1434/15 Desember 2012 (ZIONIS GO TO HELL) - Penanggung jawab
Lembaga Pusat Studi Tawanan, Ra’fat Hamdounah menyatakan bahwa Dinas
Kemanan Zionis Israel dengan sengaja telah menargetkan anak-anak dalam
aksi penangkapannya baru-baru ini di Tepi Barat, demikian menurut
laporan Safa Agency yang diterima Mi’raj News, Sabtu.
Dinas Keamanan Penjajah Israel dalam melancarkan aksinya, menempuh beberapa cara, diantaranya menangkap mereka dengan cara merangsek masuk ke rumah-rumah, menangkap melalui pos-pos pemeriksaan atau menangkap mereka di jalan-jalan dengan berbagai tuduhan palsu yang dialamatkan kepada bocah-boah tersebut.
Hamdounah menambahkan dalam keterangannya yang disampaikan ke Safa Agency, Kamis , Dinas Keamanan Zionis telah menangkap lebih dari 10 bocah dalam satu malam di Al Quds. Mereka menangkap anak-anak berusia antara 16 hingga 17 tahun dan yang berusia antara 8 hingga 14 tahun, di pos pemeriksaan distrik Janubiyyah, Al Kholil.
Pihaknya menambahkan berbagai lembaga hukum dan Organisasi Pembela Hak Asasi tidak mendapatkan izin untuk bekerja dalam usaha membela hak bocah-bocah yang kini mendekam dalam penjara tersebut.
Hamdounah menjelaskan bahwa bocah-bocah tersebut terancam akan kehilangan hak-hak mereka berupa perhatian terhadap masalah kesehatan, pendidikan, kejiwaan, tidak adanya pembimbing di dalam penjara, juga seringkali ditempatkan di dekat penjara narapidana Yahudi yang terjerat kasus-kasus kriminal. Belum lagi mereka juga mengalami intimidasi dan berbagai kekerasan selama masa penahanan.
Melihat kesewenang-wenangan ini, berbagai lembaga resmi pemerintah dan organisasi non pemerintah dan pemerhati hak-hak kemanusian, terus mendesak Israel menghentikan aksi teror mereka terhadap tahanan sipil anak-anak yang tidak bersalah, dan memperingatkan Israel agar menjaga hak kebebasan anak-anak lainnya yang hingga kini mendekam di penjara-penjara Israel.
Mi’raj News Agency (MINA)
Dinas Keamanan Penjajah Israel dalam melancarkan aksinya, menempuh beberapa cara, diantaranya menangkap mereka dengan cara merangsek masuk ke rumah-rumah, menangkap melalui pos-pos pemeriksaan atau menangkap mereka di jalan-jalan dengan berbagai tuduhan palsu yang dialamatkan kepada bocah-boah tersebut.
Hamdounah menambahkan dalam keterangannya yang disampaikan ke Safa Agency, Kamis , Dinas Keamanan Zionis telah menangkap lebih dari 10 bocah dalam satu malam di Al Quds. Mereka menangkap anak-anak berusia antara 16 hingga 17 tahun dan yang berusia antara 8 hingga 14 tahun, di pos pemeriksaan distrik Janubiyyah, Al Kholil.
Pihaknya menambahkan berbagai lembaga hukum dan Organisasi Pembela Hak Asasi tidak mendapatkan izin untuk bekerja dalam usaha membela hak bocah-bocah yang kini mendekam dalam penjara tersebut.
Hamdounah menjelaskan bahwa bocah-bocah tersebut terancam akan kehilangan hak-hak mereka berupa perhatian terhadap masalah kesehatan, pendidikan, kejiwaan, tidak adanya pembimbing di dalam penjara, juga seringkali ditempatkan di dekat penjara narapidana Yahudi yang terjerat kasus-kasus kriminal. Belum lagi mereka juga mengalami intimidasi dan berbagai kekerasan selama masa penahanan.
Melihat kesewenang-wenangan ini, berbagai lembaga resmi pemerintah dan organisasi non pemerintah dan pemerhati hak-hak kemanusian, terus mendesak Israel menghentikan aksi teror mereka terhadap tahanan sipil anak-anak yang tidak bersalah, dan memperingatkan Israel agar menjaga hak kebebasan anak-anak lainnya yang hingga kini mendekam di penjara-penjara Israel.
Mi’raj News Agency (MINA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar