Berbicara kepada media dalam konferensi pers di Kairo pukul 19.30 waktu Gaza, Menlu Clinton mengatakan gencatan senjata akan dimulai pukul 21.00 waktu Gaza (02.00 WIB). Pengumuman ini disambut dengan pekikan-pekikan “Allahu Akbar, Allahu Akbar” oleh warga Gaza yang turun ke jalan-jalan, menurut laporan koresponden MINA, dari Gaza, Rabu malam.
Pengumuman di Kairo tersebut disambut sebagai kemenangan oleh warga Gaza yang juga mengikuti perkembangan di ibu kota Mesir itu lewat siaran-siaran radio dan televisi, menurut koresponden MINA tersebut. Suara-suara tembakan senjata otomatis turut terdengar di berbagai penjuru Kota Gaza, yang agaknya merupakan tanda kemenangan bagi Palestina.
Gencatan senjata tercapai setelah Menlu Hillary dan Sekjen PBB Ban Ki-moon berbicara dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Ramallah Rabu petang. Clinton kemudian bergegas ke Mesir untuk menemui Presiden Mesir Mohammad Mursi.
Clinton dalam kunjungannya menemui Presiden Palestina, Mahmud Abbas, mengatakan Pemerintah AS berusaha mengerahkan semua upaya yang mungkin untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Presiden Abbas mengatakan kepada Hillary bahwa semua faksi, termasuk Hamas dan Jihad Islam, berusaha untuk mencapai ketenangan bersama demi berhentinya pembunuhan Israel di Gaza.
Abbas saat konferensi pers usai pembicaraan dengan Sekjen PBB mengatakan Israel bertanggung jawab terhadap konflik yang telah membuat salah satu petinggi Hamas, Ahmed jabari, terbunuh.
“Israel harus segera menghentikan serangan militernya dan kemudian Hamas akan ikut menghentikan semua tindakan tersebut."
Sampai kamis (22/11) dini hari pukul 01:05 WIB jumlah warga Gaza yang meninggal mencapai 161 orang dan lebih dari 1.200 lainnya luka-luka. Korban anak-anak yang terluka mencapai 431 serta 207 lainnya adalah wanita. (K003/R022/R010/R005).
Wah kabar baik. Alhamdulillah ya Allah.
BalasHapus