Ramallah, 14 Muharram 1434/18 November 2012
(ZIONIS GO TO HELL) - Otoritas Palestina akan memulai proses hukum terhadap Israel di
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) jika tes forensik membuktikan Presiden
Yasser Arafat dibunuh, kata kepala penyidik Tawfiq Tirawi, Selasa.
"Kami memiliki bukti dan indikasi (Arafat)
tewas, termasuk pernyataan para pemimpin Israel bahwa mereka harus
menyingkirkan Arafat, tapi kita perlu bukti untuk mengajukannya ke Mahkamah
Pidana Internasional," kata Tirawi
dalam konferensi pers di Ramallah.
Ahli forensik mengambil sampel dari mayat Arafat
di Ramallah , Selasa, mencoba untuk memastikan apakah dia dibunuh oleh agen
Israel menggunakan racun radioaktif Polonium.
Tirawi, yang mengepalai komite penyelidikan kematian Arafat, mengatakan kepada wartawan
bahwa sampel yang diambil oleh ahli Rusia, Swiss dan Perancis meninggalkan Ramallah Selasa.
Dia menambahkan, tuntutan umum Palestina mengawasi
semua prosedur hukum dan medis yang berlangsung selama beberapa hari terakhir.
"Jenazah pemimpin Palestina terakhir disentuh
hanya oleh tangan Palestina. Tim medis Palestina mengambil sampel dan
memberikannya kepada tim lain seperti yang diminta," kata Tirawi.
Arafat meninggal sebagai syuhadah bagi pembentukan
negara Palestina dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya. Tirawi mengatakan,
penggalian yang dilakukan bertepatan dengan pengajuan Palestina untuk status
"negara pengamat" di PBB.
"(Sebuah negara Palestina dengan ibu kota
Yerusalem) adalah apa yang Yasser Arafat selalu katakan dan hari ini dia
mengulangi dari kuburnya," tambah Tirawi.
Di kota Gaza, Perdana Menteri Ismail Haniyeh
mengatakan ia mendukung upaya otoritas
Palestina. Ia mengatakan, "Kasus Yasser Arafat adalah kasus nasional
yang berbeda karena dia adalah ikon revolusi dan pemimpin rakyat
Palestina."
Palestina menyaksikan pemakaman pahlawan dan pemimpin mereka delapan tahun yang lalu,
namun teori konspirasi seputar kematiannya tidak pernah diletakkan begitu saja.
Banyak yang yakin ikon mereka adalah korban
pembunuhan pengecut dan tetap yakin apap pun hasil otopsi ini. Tetapi ada
beberapa pihak di Ramallah yang menyesalkan penggalian jenazahnya.
"Ini salah. Setelah sekian lama, tiba-tiba
hari ini mereka ingin mengetahui kebenarannya," kata pekerja konstruksi
Ahmad Yousef (31). "Seharusnya mereka lakukan delapan tahun yang
lalu."
Tubuh Arafat ditemukan di kuburannya dan sampel
diambil tanpa harus mengangkat jenazahnya dari tanah. Akibatnya, upacara
penguburan yang direncanakan dengan penghormatan militer penuh dibatalkan.
Kuburan itu disegel kembali. Para pemimpin
Palestina meletakkan karangan bunga, termasuk Perdana Menteri Otoritas
Palestina Salam Fayyad.
"Keadaan tubuhnya persis seperti apa yang
Anda harapkan untuk menemukan seseorang yang telah terkubur selama delapan
tahun. Tidak ada yang luar biasa," kata Menteri Kesehatan Hani Abdeen
dalam konferensi pers.
Hakim Perancis pada bulan Agustus membuka
penyelidikan pembunuhan Arafat di Paris tahun 2004, setelah sebuah lembaga di
Swiss mengatakan telah menemukan
polonium dosis tinggi pada pakaian Arafat yang dipasok oleh jandanya,
Suha, untuk membuat film dokumenter televisi.
Hasil di Musim Semi 2013
Dokter Yordania Abdullah al Bashir, kepala Komite
medis Palestina mengatakan sekitar 20 sampel diambil dan analisisnya akan
memakan waktu sekitar tiga bulan.
"Untuk melakukan analisis ini, memeriksa,
cross-check dan double cross-check, akan memakan waktu beberapa bulan dan saya
tidak berpikir kita akan mendapatkan sesuatu yang nyata sebelum Maret atau
April tahun depan," kata Darcy Christen, juru bicara Lausanne University
Hospital di Swiss yang melakukan tes asli pada pakaian Arafat.
Arafat memimpin tawaran perdamaian negara
Palestina selama bertahun-tahun perang, kemudian meninggal di sebuah rumah
sakit Perancis pada usia 75 setelah sakit pendek yang misterius.
Otopsi dilakukan pada saat itu atas permintaan
Suha, tapi dokter Perancis mengatakan tidak dapat menentukan penyebab
kematiannya.
Tapi dugaan kecurangan segera muncul dan banyak
orang Palestina menuding Israel. Israel membantah membunuhnya.
Tidak semua keluarga Arafat setuju untuk
pengggalian.
Janda Arafat menyaksikan penggalian suaminya
melalui televisi di rumahnya, di Malta.
"Ini akan membawa penutupan, kita akan
mengetahui kebenaran tentang mengapa ia meninggal. Saya berhutang jawaban
kepada rakyat Palestina , kepada generasi baru, dan putrinya," kata Suha
menangis pada Times of Malta. (Abu Dzakir)
Sumber: Reuters,maannews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar