Selasa, 27 November 2012

PALESTINA ANCAM BAWA ISRAEL KE ICC JIKA TES ARAFAT TERBUKTI



Ramallah, 14 Muharram 1434/18 November 2012 (ZIONIS GO TO HELL) - Otoritas Palestina akan memulai proses hukum terhadap Israel di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) jika tes forensik membuktikan Presiden Yasser Arafat dibunuh, kata kepala penyidik Tawfiq Tirawi, Selasa.


"Kami memiliki bukti dan indikasi (Arafat) tewas, termasuk pernyataan para pemimpin Israel bahwa mereka harus menyingkirkan Arafat, tapi kita perlu bukti untuk mengajukannya ke Mahkamah Pidana Internasional," kata Tirawi  dalam konferensi pers di Ramallah.

Ahli forensik mengambil sampel dari mayat Arafat di Ramallah , Selasa, mencoba untuk memastikan apakah dia dibunuh oleh agen Israel menggunakan racun radioaktif Polonium.

Tirawi, yang mengepalai komite penyelidikan  kematian Arafat, mengatakan kepada wartawan bahwa sampel yang diambil oleh ahli Rusia, Swiss dan Perancis  meninggalkan Ramallah  Selasa.

Dia menambahkan, tuntutan umum Palestina mengawasi semua prosedur hukum dan medis yang berlangsung selama beberapa hari terakhir.

"Jenazah pemimpin Palestina terakhir disentuh hanya oleh tangan Palestina. Tim medis Palestina mengambil sampel dan memberikannya kepada tim lain seperti yang diminta," kata Tirawi.
Arafat meninggal sebagai syuhadah bagi pembentukan negara Palestina dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya. Tirawi mengatakan, penggalian yang dilakukan bertepatan dengan pengajuan Palestina untuk status "negara pengamat" di PBB.

"(Sebuah negara Palestina dengan ibu kota Yerusalem) adalah apa yang Yasser Arafat selalu katakan dan hari ini dia mengulangi dari kuburnya," tambah Tirawi.

Di kota Gaza, Perdana Menteri Ismail Haniyeh mengatakan ia mendukung upaya otoritas  Palestina. Ia mengatakan, "Kasus Yasser Arafat adalah kasus nasional yang berbeda karena dia adalah ikon revolusi dan pemimpin rakyat Palestina."

Palestina menyaksikan pemakaman pahlawan  dan pemimpin mereka delapan tahun yang lalu, namun teori konspirasi seputar kematiannya tidak pernah diletakkan begitu saja.

Banyak yang yakin ikon mereka adalah korban pembunuhan pengecut dan tetap yakin apap pun hasil otopsi ini. Tetapi ada beberapa pihak di Ramallah yang menyesalkan penggalian jenazahnya.

"Ini salah. Setelah sekian lama, tiba-tiba hari ini mereka ingin mengetahui kebenarannya," kata pekerja konstruksi Ahmad Yousef (31). "Seharusnya mereka lakukan delapan tahun yang lalu."

Tubuh Arafat ditemukan di kuburannya dan sampel diambil tanpa harus mengangkat jenazahnya dari tanah. Akibatnya, upacara penguburan yang direncanakan dengan penghormatan militer penuh dibatalkan.

Kuburan itu disegel kembali. Para pemimpin Palestina meletakkan karangan bunga, termasuk Perdana Menteri Otoritas Palestina Salam Fayyad.

"Keadaan tubuhnya persis seperti apa yang Anda harapkan untuk menemukan seseorang yang telah terkubur selama delapan tahun. Tidak ada yang luar biasa," kata Menteri Kesehatan Hani Abdeen dalam konferensi pers.

Hakim Perancis pada bulan Agustus membuka penyelidikan pembunuhan Arafat di Paris tahun 2004, setelah sebuah lembaga di Swiss mengatakan telah menemukan  polonium dosis tinggi pada pakaian Arafat yang dipasok oleh jandanya, Suha, untuk membuat film dokumenter televisi.


Hasil di Musim Semi 2013

Dokter Yordania Abdullah al Bashir, kepala Komite medis Palestina mengatakan sekitar 20 sampel diambil dan analisisnya akan memakan waktu sekitar tiga bulan.

"Untuk melakukan analisis ini, memeriksa, cross-check dan double cross-check, akan memakan waktu beberapa bulan dan saya tidak berpikir kita akan mendapatkan sesuatu yang nyata sebelum Maret atau April tahun depan," kata Darcy Christen, juru bicara Lausanne University Hospital di Swiss yang melakukan tes asli pada pakaian Arafat.

Arafat memimpin tawaran perdamaian negara Palestina selama bertahun-tahun perang, kemudian meninggal di sebuah rumah sakit Perancis pada usia 75 setelah sakit pendek yang misterius.

Otopsi dilakukan pada saat itu atas permintaan Suha, tapi dokter Perancis mengatakan tidak dapat menentukan penyebab kematiannya.

Tapi dugaan kecurangan segera muncul dan banyak orang Palestina menuding Israel. Israel membantah membunuhnya.

Tidak semua keluarga Arafat setuju untuk pengggalian.

Janda Arafat menyaksikan penggalian suaminya melalui televisi di rumahnya, di Malta.

"Ini akan membawa penutupan, kita akan mengetahui kebenaran tentang mengapa ia meninggal. Saya berhutang jawaban kepada rakyat Palestina , kepada generasi baru, dan putrinya," kata Suha menangis pada Times of Malta. (Abu Dzakir)


Sumber:  Reuters,maannews


Tidak ada komentar:

Posting Komentar