Jumat, 20 Januari 2012

ISRAEL TANGKAP KETUA PARLEMEN PALESTINA

Israel Tangkap Ketua Parlemen Palestina
Tentara Israel menculik pejuang Palestina (ilustrasi)


REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -  Israel tampaknya tidak menghendaki perdamaian di Timur Tengah. Setelah pembangunan pemukiman ilegal yang terus dilakukannya menyebabkan berhentinya pembicaraan damai dengan Palestina, negara zionis tersebut kembali membuat ulah.

Ketua Parlemen Palestina, Aziz Dweik, ditangkap tentara Israel di Tepi Barat, Kamis (19/1). Dweik ditangkap saat pulang dari Ramallah ke rumahnya di wilayah Hebron, selatan Tepi Barat.
Kepala staff Dweik, Bhaa Yousef  mengatakan, tentara Israel menghentikan mobil yang dikendarai Dweik bersama pengawalnya. Kemudian mereka menahannya di tengah cuaca dingin di pos perlintasan Jaba, pos militer permenen yang terletak diantara Ramallah dan Yerusalem.
Saksi mata mengungkapkan, tentara Israel menangkap Dweik dengan cara memborgol tangan dan menutup matanya sebelum kemudian membawa ke tempat penahanan yang tidak diketahui lokasinya.
Mei lalu, Dweik juga ditahan di sebuah pos pemeriksaan militer Israel di Tepi Barat bersama dengan tiga anggota parlemen Hamas lainnya. Namun belakangan dia bersama satu rekannya dilepaskan sedangkan satu rekannya lagi, Nizar Ramadan akhirnya ditahan oleh Israel. Deweik juga pernah ditangkap akhir tahun 2006 dan mendekam selama 3 tahun di dalam penjara Israel.
Wakil presiden pertama dari parlemen Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas Ahmed Bahar mencela penahanan Dweik sebagai bentuk merusak upaya rekonsiliasi (dengan Fatah) dan mengganggu pekerjaan legislatif di Tepi Barat. Juru bicara pemerintah Hamas Taher al-Nunu juga mengutuk penahanan itu dan memperingatkan konsekuensi dari serangan apapun pada Dweik. Pernyataan tersebut juga menyerukan agar Dweik segera dibebaskan.
Penangkapan Dweik, lanjut Masri, merupakan pelanggaran dan pelecehan terhadap semua konvensi dan piagam internasional. Penangkapan ini juga penghinaan terhadap hukum dan kedaulatan Palestina
Sementara itu, juru bicara militer Israel mengatakan, ditangkapnya Dweik di pos  pemeriksaan tersebut karena dia dicurigai terlibat dalam kegiatan kelompok teroris.
Parlemen Palestina yang didominasi Hamas telah lumpuh sejak gerakan Islam mengambil alih Jalur Gaza pada Juni 2007, mengusir pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Sekitar 20 dari 74 anggota parlemen Hamas saat ini ditahan oleh Israel. Kebanyakan dari mereka, termasuk dua mantan menteri, telah ditangkap di Tepi Barat sejak Oktober 2010. Hampir semua pejabat di antara 64 anggota parlemen Hamas dan anggota pemerintah yang sebelumnya ditahan oleh Israel.
Dweik adalah seorang profesor geografi di Universitas Al-Najah di Tepi Barat selatan, terpilih untuk mewakili konstituen Hebron dan menjadi pembicara dalam sesi pertama parlemen pada Februari 2006. Wartawan BBC di Jerusalem, Wyre Davies mengatakan Dweik merupakan figur yang berpengaruh dilingkaran politik Palestina.
Dia juga menambahkan banyak yang menilai penangkapan Dweik akan memprovokasi aksi susulan dan juga menunjukan bukti tentang kebijakan Israel yang terus berupaya membatasi gerak tokoh politisi senior Palestina khususnya dari kelompok Hamas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar