Terkait status negara Israel, Misy'al mengatakan bahwa penjajah itu tidak akan pernah diakui, tetapi "Palestina adalah milik kami dan bukan milik Zionis," tegas Misy'al.
Misya'al kembali menegaskan bahwa "Jihad adalah jalan utama perlawanan untuk pembebasan, disertai perjuangan rakyat dan diplomasi," menambahkan bahwa perjuangan rakyat dan diplomasi tidak ada nilainya tanpa jihad.
Misy'al menyeru negara-negara Muslim, terkhusus Arab, untuk membantu jihad di Palestina dengan senjata dan uang, sebab tanah Palestina adalah tanah umat Islam.
Misy'al menyatakan bahwa Palestina telah berusaha dengan berbagai cara, termasuk jalur diplomasi selama 64 tahun penjajahan yang masih berlangsung hingga kini, "Tetapi tidak berhasil, namun sejarah mengajarkan kita bahwa tidak akan ada kemenangan tanpa perlawanan."
Lebih jauh Misy'al mengatakan bahwa Hamas tidak memerangi Yahudi hanya karena agama mereka, tetapi Hamas memerangi Zionis karena mereka adalah para penjajah. (siraaj/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar