Sabtu, 08 Desember 2012

KHALED MISY'AL INGIN MATI SYAHID DI GAZA


Gaza City (ZIONIS GO TO HELL) Sesudah berada di tanah Palestina (Gaza), Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Misy'al, mengatakan dirinya merindukan mati syahid atau ingin menjadi syuhada.
Sudah banyak para tokoh pejuang Palestina yang gugur sebagai syuhada, seperti Izzuddin al=Qassam, sampai Sheikh Ahmad Yasin, dan Dr. Rantisi. Mereka semua mempersembahkan raga dan jiwanya membela agamanya dan tanah airnya dari penjajah Zionis-Israel.

Khaled Misy'al, mengatakan, sejak menjejakkan kakinya yang pertama kali kunjungannya ke Jalur Gaza, pada hari Jumat, bahwa dia berharap  menjadi "seorang martir" (syuhada) di wilayah Palestina.
Kunjungannya terjadi hanya dua minggu setelah berakhirnya konflik sengit dengan Israel, yang dimulai pada 14 November dengan serangan udara Israel di Kota Gaza yang menewaskan pemimpin Hamas Ahmed Jaabari.
Tak lama setelah kedatangannya, Misy'al, pemimpin Hamas  dibawa untuk melihat sisa-sisa  mobil Jaabari yang hangus akibat hanttaman rudal Zionis-Israel.  "Saya berharap Allah akan membuat saya menjadi syuhada di tanah Palestina-Gaza", ujar Misy'al.
Misy'al melakukan kuknjungan yang sangat bersejarah ke Gaza setelah meninggalkan wilayah Gaza, lebih 45 tahun. Misy'al disambut oleh tokoh-tokoh Hamas, termasuk Ismail Haniyah, Musa Abu Marzuk, Abu Zuhri,  pada hari Jumat, dan kemudian mengadakan pawai "kemenangan" di Jalur Gaza, dan membangkitkan semangat baru bagi para  pejuang Hamas, yang sudah berjuang menghadapi Zionis-Israel.
Khaled Misy'al didampingi  Mussa Abu Marzuk, dan pejabat senior lainnya, Misy'al  melewati penyeberangan Rafah dan kemudian keluar dan mencium tanah sebelum merangkul Perdana Menteri Ismail Haniya. Khalid Mis'al memeluk anak-anak  yatim Palestina - dan anak-anak  pejuang Hamas yang dibunuh oleh Israel dalam beberapa tahun terakhir - dan mereka bergemuruh menyambaut Khalid Misy'al.
Misy'al meninggalkan wilayah Tepi Barat pada usia 11, dan baru sekarang mengunjungi kembali wilayah yang baru saja menghadapi serangan Zionis-Israel. Konflik itu berakhir dengan bantuan dari Presiden Mesri Mohammad Mursi. dan Khalid Misy'al sekarang berusaha merangkul semua faksi yang berjuang di Palestina.
"Ada suasana hati yang baru yang memungkinkan kita untuk mencapai rekonsiliasi," kata Misy'al kepada  Reuters dalam sebuah wawancara Jumat lalu dari Qatar. Di mana Khaled Misy'al mendapatkan suaka politik di Qatar,  sebelum pergi meninggalkan Suriah awal tahun ini.
Khalid Misy'al  berada di Gaza City selama lebih 48 jam, dan ini merupakan bentuk simpati yang diberikan oleh Khalid Misy'al kepada para pejuang Hamas, yang begitu gagah berani menghadapi gemburan Zionis-Israel.
Hamas menyelenggarakan pawai kemenangan yang akan diikuti seluruh rakyat Gaza dan para pejuang Hamas,  pada hari Sabtu. Khalid Misy'al dijadwalkan akan ikut serta dalam aksi yang merupakan hari yang sangat bersejarah, dan hari kemenangan melawan Israel, dan pada saat yang sama memperingati ulang tahun ke 25 berdirinya Hamas.


Revolusi ddi Dunia Arab dua tahun terakhir telah membawa teman-teman dari Hamas berkuasa di seluruh Dunia Arab, seperti Mesir Mohammed Mursi menjadi Presiden baru, yang merupakan tokoh Ikhwanul Muslimin, yang merupakan induk dari Gerakan Hamas. Mursi sangat memperhatikan perjuangna rakyat Palelstina, yang sekarang memperjuangkan kemerdekaannya. Kemenangan Mohammad Mursi, nampaknya merubah seluruh spektrum politik di Timur Tengah, termasuk Palestina.
Tahun 2008, Zionis-Israel melakukan invasi ke Gaza, dan baru berakhir, Januari 2009, dan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, mengumumkan gencatan senjata secara sepihak. Ini merupakan kemenangan bagi Hamas. Momentum peristiwa yang sangat spektakuler, berlangsungnya penukaran tawanan antara Hamas dengan Zionis-Israel. Di mana Kopral Gilad Shalid yang ditangkap oleh Hamas, kemudian ditukar dengan 1000 tahanan Palestina.
Ketika, Zionis-Israel melakukan agresi militer kembali, gagal memenangkan pertempuran melawan Hamas. Nampak sekali ketakutan Zionis-Israel dengan roket-roket Hamas hang ditembakkan oleh pejuang Hamas ke seluruh wilayah Israel, termasuk ibukota Tel Aviv dan Jerusalem.
Pawai dan demonstrasi yang akan berlangsung di Gaza City merayakan kemanangan atas Zionis-Israel itu, berlangsung hari Sabtu. Ratusan ribu rakyat Gaza akan melangsungkan pawai kemenangna, dan melihat para pemimpin Hamas di depan mereka, termasuk Khalid Misy'al dan Ismail Haniyah. Pawai dan demonstrasi ini termasuk memperingati hari ulang tahun Hamas, yang ke  25, yang sekarang menjadi kekuatan yang paling tangguh melawan Zionis-Israel. 


Khalid Misy'al sekarang berusaha keras melakukan rekonsiliasi dengan Fatah, yang dipimpin oleh Mahmud Abbas, yang berada di Tepi Barat. Hamas nampaknya akan mengupayakan rekonsiliasi dengan semua faksi yang ada diwilayah Palestina. 

Para kader-kader Hamas telah menghiasi  Gaza dengan bendera hijau Hamas menjelang kedatangan Misy'al. Begitu semaraknya Gaza dalam menyambut kedatangan Khalid Misy'al, dan bersamaan dengan hari ulang tahun Hamas. Khalid Misy'al telah menegaskan bahwa ia ingin menjadi syuhada, sebagaimana dengan tokoh-tokoh Hamas lainnya, yang sudah terlebih dahulu gugur.

Gaza sampai hari masih diembargo oleh Zionis-Israel, yang mengakibatkan terputus dari dunia luar oleh tanah Israel dan blokade laut, telah melepaskan diri dari isolasi, dengan kedatangan delegasi tingkat tinggi baru-baru ini dari Qatar, Turki, Mesir dan Liga Arab. Mesir telah membuka pintu  gerbang Rafah, dan memungkinkan terjadinya mobilitas dari Mesir ke Gaza. "Ada kehadiran Arab yang baru, ada yang berbeda dukungan," kata Misy'al.
Khalid Misy'al yang berjanggut putih selamat dari upaya pembunuhan Israel di Yordania pada tahun 1997. Salah Al-Bardaweel mengatakan pasukan keamanan Hamas telah berada perlindungan terhadap Khalid Misy'al. Karena Zionis-Israel telah mengancam Miys'al, dan menegaskan jika pemimpin Hamas itu kembali ke Gaza akan dibunuh.


Hamas yang berdiri tahun 1988, di dalam  Piagam Hamas perjuangannya itu, secara  resmi menyerukan penghancuran Israel. Artinya, tidak ada kata damai dengan Zionis-Israel yang selalu mengkhianati perjanjian. Wallahu'alam.

VOA-Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar