Warga Palestina merayakan pengakuan negara Palestina oleh PBB di Ramallah,Ahad (2/12). (AP/Majdi Mohammed)
WASHINGTON (PERANG DUNIA XXX) - Cendikiawan Amerika, Naom
Chomsky, mengatakan Amerika Serikat dan Israel saat ini masuk dalam fase
isolasi dunia. Kedua negara itu menghadapi negara seluruh dunia selama
dalam voting di PBB yang memberikan status negara pemantau nonanggota
bagi Palestina.
Chomsky menyatakan hal tersebut saat menyampaikan penilaiannya
terhadap hasil masa depan bagi peningkatan status Palestina di PBB
menjadi negara pemantau nonanggota.
Chomsky menegaskan Amerika berusaha meyakinkan Palestina untuk menggagalkan tuntutannya memperoleh status baru itu. Namun, AS gagal menyakinkan Palestina.
''Karena itu, kini Amerika dalam isolasi dunia,'' sebut Chomsky seperti dikutip Infopalestina.
Tapi, Chomsky mengisyaratkan bahwa Mahkamah Pidana Internasional (Criminal Court) tidak mungkin akan berani mengganggu langkah Amerika. Karena itu, ia yakin Palestina masih akan menjadi bulan-bulanan bagi politik permusuhan Israel meski statusnya di PBB sudah meningkat.
''Tidak banyak hal berubah dengan status Palestina sekarang. Meski, banyak harapan akan perubahan,'' katanya. “Amerika secara resmi dan terang-terangan masih mendukung Israel sehingga menebarkan instabilitas di kawasan.''
Chomsky menegaskan Amerika berusaha meyakinkan Palestina untuk menggagalkan tuntutannya memperoleh status baru itu. Namun, AS gagal menyakinkan Palestina.
''Karena itu, kini Amerika dalam isolasi dunia,'' sebut Chomsky seperti dikutip Infopalestina.
Tapi, Chomsky mengisyaratkan bahwa Mahkamah Pidana Internasional (Criminal Court) tidak mungkin akan berani mengganggu langkah Amerika. Karena itu, ia yakin Palestina masih akan menjadi bulan-bulanan bagi politik permusuhan Israel meski statusnya di PBB sudah meningkat.
''Tidak banyak hal berubah dengan status Palestina sekarang. Meski, banyak harapan akan perubahan,'' katanya. “Amerika secara resmi dan terang-terangan masih mendukung Israel sehingga menebarkan instabilitas di kawasan.''
Redaktur: Didi Purwadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar