(ZIONIS GO TO HELL) - Mereka kaget dan bersembunyi di bunker-bunker dari serangan roket pejuang Hamas yang mampu menjangkau Tel Aviv.
Kabar Palestina telah
mendapatkan pengakuan dari PBB sebagai negara yang resmi dan berdaulat,
membuat isyarat positif bangsa Palestina. Wajah-wajah para penduduk,
khususnya pendukung Fatah gembira. Sebagian ikut merayakannya dengan
tembakan ke udara, suara klakson dan kembang api membahana di Palestina,
Jumat (30/11/2012) kemarin. Demikian salah satu pemandangan yang
disaksikan Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI)
saat di Jalur Gaza.
Selain itu, hal menarik yang disaksikan pimpinan Ar Rahman Quranic Learning ini adalah semangat tinggi rakyat Gaza dan Palestina menghadapi penjajahan Zionis-Israel.
Dari beberapa obrolan dengan masyarakat setempat, terlihat semangat
juang tinggi warga untuk mempertahankan Palestina dan al-Quds hingga
titik darah penghabisan.
“Jika perang Gaza-Israel 2008-2009 butuh waktu 23 hari, maka tahun 2012 hanya butuh waktu 8 hari untuk memaksa Israel mengibarkan bendera putih,” ujarnya dalam sebuah pesan BBM kepada hidayatullah.com.
Yang tak kalah menariknya, meski Israel mendapat dukungan penuh dan senjata-senjata canggih Amerika Serikat (AS),sementara Gaza justru di blockade, ada sebuah pemandangan kontras yang terjadi antara di Gaza dan Tel Aviv.
“Ada banyak kota mati di Israel, mereka kaget dan bersembunyi di bunker-bunker dari serangan roket pejuang Hamas yang mampu menjangkau Tel Aviv. Pada saat yang sama, di Gaza para calon mujahidin ramai siap mati syahid, dan anak-anak Gaza malah keluar rumah memainkan bangkai-bangkai pesawat, rudal dan peluru-peluru Israel.”
Sebagaimana diketahui, Bahtiar Nasir bersama rombongan Indonesia berangkat dari Alariis (Sinai utara-Mesir pada 29 November 2012 menuju bumi ribath (siaga jihad) Jalur Gaza.
Dalam perjalanannya menuju Gaza Bachtiar dan rombongan tidak lupa ikut menyerahkan bantuan amanah dari rakyat Indonesia untuk Gaza.
HIDAYATULLAH.COM
Selain itu, hal menarik yang disaksikan pimpinan Ar Rahman Quranic Learning ini adalah semangat tinggi rakyat Gaza dan Palestina menghadapi penjajahan Zionis-Israel.
“Jika perang Gaza-Israel 2008-2009 butuh waktu 23 hari, maka tahun 2012 hanya butuh waktu 8 hari untuk memaksa Israel mengibarkan bendera putih,” ujarnya dalam sebuah pesan BBM kepada hidayatullah.com.
Yang tak kalah menariknya, meski Israel mendapat dukungan penuh dan senjata-senjata canggih Amerika Serikat (AS),sementara Gaza justru di blockade, ada sebuah pemandangan kontras yang terjadi antara di Gaza dan Tel Aviv.
“Ada banyak kota mati di Israel, mereka kaget dan bersembunyi di bunker-bunker dari serangan roket pejuang Hamas yang mampu menjangkau Tel Aviv. Pada saat yang sama, di Gaza para calon mujahidin ramai siap mati syahid, dan anak-anak Gaza malah keluar rumah memainkan bangkai-bangkai pesawat, rudal dan peluru-peluru Israel.”
Sebagaimana diketahui, Bahtiar Nasir bersama rombongan Indonesia berangkat dari Alariis (Sinai utara-Mesir pada 29 November 2012 menuju bumi ribath (siaga jihad) Jalur Gaza.
Dalam perjalanannya menuju Gaza Bachtiar dan rombongan tidak lupa ikut menyerahkan bantuan amanah dari rakyat Indonesia untuk Gaza.
HIDAYATULLAH.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar