Istri Yassir Arafat Tantang Zionis Buktikan Suaminya Menderita AIDS
ZIONIS GO TO HELL--Pasca
terbongkarnya investigasi dari misteri kematian Yassir Arafat. Lenny
Ben-David, Kepala Deputi Kedutaan Besar Israel di Washington membantah
di majalah The Times bahwa Arafat dengan menuduh mantan tokoh
Palestina itu tidak tewas diracun namun karena menderita HIV/AIDS. Ben
bahkan menuduh Arafat adalah seorang gay (homoseksual).
"Yassir
Arafat adalah seorang pembunuh genosida, jahat, dan menderita
penyimpangan seksual yang meninggal pada usia 75. Dia dibenci oleh Arab
dan Israel. Adalah lebih mungkin penyebab kematian Arafat karena ia
menderita AIDS," jelas Ben David yang juga menjabat sebagai konsultan Public Relation di pemerintah Israel.
Menyikapi
ini, Suha Arafat, Istri dari almarhum Yassir Arafat merasakan
ketersinggungan yang mendalam. Suha lantas menyerukan agar dilakukan tes
DNA secara serius untuk meluruskan fitnah terhadap suami tercintanya
tersebut. Bahkan ia tidak segan menantan pemerintah Israel untuk
menggali kubur suaminya untuk mengotopsi jejak-jejak virus HIV/AIDS di
dalam tubuh suaminya.
Dukungan terhadap Suha Arafat juga mengalir
dari Ion Pacepa, seorang mantan pejabat intelijen Rumania. Bagi
laki-laki yang memiliki panggilan Scott ini, semua rumor mengenai
kematian Arafat karena HIV/AIDS adalah murni rekayasa Zionis-Israel
untuk membangun image buruk Yasir Arafat dan tentunya akan berpengaruh
kepada mental rakyat Palestina.
Menyikapi Suha, tanggapan serius juga datang dari Dr David Barclay, ahli forensik Al Jazeera ditugaskan untuk memeriksa catatan medis Arafat dan menyatakan, jika Yasir Arafat tidak meninggal karena HIV/AIDS.
"Dia tidak punya AIDS. Mereka melakukan dua tes HIV, yang keduanya adalah negative, " jelasnya.
Selain
Dr David Barclay, Dr Tawfik bin Shabaan, spesialis penyakit dalam yang
juga pakar dalam masalah penyakit HIV/ADIS mengatakan bahwa tidak ada
bukti medis yang mengatakan bahwa Arafat menderita HIV/AIDS.
"Saya
adalah seorang dokter ahli masalah HIV, sama sekali tidak ada
relevansinya dia (Yasir Arafat) menderita HIV/AIDS," jelas dokter yang
berasal dari Tunisia ini.
Menurut Scott Long, seorang pengamat
inteligen international, isu Arafat meninggal karena HIV/AIDS adalah
murni rekayasa dari konspirasi intelijien Zionis untuk membangun citra
buruk terhadap perjuangan Palestina. Di mana Scott juga menyakini CIA
juga bermain dalam mengembangkan isu ini ke dunia international.
Saat
ini bukti medis terkuat membuktikan bahwa Yasir Arafat dibunuh karena
diracun Polonium pernah dipakai untuk membunuh mantan mata-mata Rusia
yang kemudian menjadi kritikus Kremlin, Alexander Litvinenko. Pada tahun
2006.
Seperti diketahui, Pemimpin Palestina Yassir Arafat yang
meninggal tahun 2004 diracun dengan polonium, begitu menurut temuan
riset laboratorium yang dilakukan di Swiss.
Al Jazeera, Selasa (03/07/2012) melaporkan, riset laboratorium yang dilakukan di Swiss menemukan bahwa Yasir Arafat tewas karena diracun polonium.
Temuan ini berdasarkan sampel biologis yang diambil dari barang-barang
milik mendiang Arafat, yang diberikan kepada istrinya, Suha, oleh rumah
sakit militer di Paris tempat Arafat menghembuskan nafasnya yang
terakhir. Demikian dikatakan oleh Francois Bochud, pimpinan Institute of
Radiation Physics di Universitas Lausanne.*
Rep: Thufail Al-Ghifari
Red: Cholis Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar