Senin, 12 Maret 2012

SIMBOL MASON DI KOMPLEKS BI (bag. 2)

Lingkaran merah adalah piramid
Setelah menceritakan simbol mason di plaza air mancur dan plaza upacara. Sekarang tinggal menceritakan sisa-sisa simbol mason yang  ada. Sedikit mengkhayal dan mendongeng di akhir cerita.

Pertama, di Menara Radius Prawiro dan Menara Syafrudin Prawiranegara masing-masing terdapat 2 bentuk pyramid.


Foto di atas menunjukkan Menara Radius Prawiro dari arah jalan kebon sirih. Letak Piramid di Menara Syafruddin Prawiranegara juga sama. Mohon maaf pyramid yang sebelah kanan kurang jelas karena pantulan matahari.

Piramid menjadi aneh karena fungsinya bagi gedung itu juga gak jelas.

Piramid merupakan salah satu bentuk yang disukai oleh Freemason. Baik berupa piramid yang lancip atasnya seperti piramid di Mesir maupun piramid yang terpotong ujung atasnya seperti piramid di mata uang 1 dollar AS. Piramid disebut-sebut sebagai bentuk yang bisa mengumpulkan energi sesuai dengan kepentingan para freemason.

Kedua, di depan pintu masuk masing-masing menara kembar, tepatnya di sebelah luar tempat mobil menurunkan penumpang terdapat masing-masing bentuk setengah lingkaran yang diisi masing-masing dengan setengah bintang berujung 12, seperti di bawah ini.


Bentuk itu bisa dibilang sebagai bentuk terluar dari sepasang menara kembar. Jika digabungkan kedua bentuk itu bisa membentuk bintang berujung 12. Bentuk itu mengatakan bahwa sepasang phallus kembar beton (yaitu menara kembar – yang melambangkan laki-laki) berdiri di atas bunga berkelopak 12 (yang melambangkan perempuan).

Simbolisasi laki-laki dan perempuan ini wajar terdapat dalam bangunan bergaya mason. Misalnya monas. Tugunya merupakan lambang laki-laki. Sementara bawahnya yang berbentuk cawan merupakan lambang perempuan. Jadi simbol laki-laki berdiri di atas perempuang. Simbol ini sering disebut sebagai sacred sextum atau persetubuhan suci.

Ketiga, saya menemukan sebuah tiang bendera berbentuk oktagon di depan gedung BI Thamrin.

Bentuk oktagon ini juga merupakan favorit para Mason.

Selanjutnya saya akan menampilkan gambar ini:

Gambar lobi menara ini diambil dari lantai mezanin (atau lantai 2) menara Syafruddin Prawiranegara. Gambar di atas menunjukkan lobi lift. Saya tidak tahu apakah dua tiang kembar di depan lobi lift itu menjadi semacam joaqim dan boaz atau tidak. Sementara ujung dalam lobi lift (yaitu tempat lift executive) adalah tempat holiest of the holy.

(dalam masing-masing menara terdapat dua lobby lift dan dua pasang pilar seperti di atas. Jadi total dalam masing-masing menara terdapat empat menara seperti itu)

Omongan tentang joaqim dan boaz ini cuma khayalan saya saja jadi gak perlu terlalu ditanggapi.

Selanjutnya saya mau melanjutkan khayalan saya.

Menurut cerita orang yang sudah lebih senior dari saya, katanya menara kembar itu agak berlarut-larut pembangunannya. Menurut informasi orang tersebut berlarut-larutnya pembangunan menara kembar itu terjadi karena adanya rongga di bawah tanah di lokasi menara kembar tersebut.

Saya berspekulasi bahwa rongga tersebut sebenarnya lorong bawah tanah sisa peninggalan freemason belanda jaman dulu. Seperti telah diketahui bahwa freemason belanda banyak meninggalkan lorong di bawah tanah Jakarta. Lorong yang sudah ditemukan antara lain berada di bawah tanah Musium Fatahillah (stadhuis lama).

Jangan-jangan lorong bawah tanah itu sebenarnya tembus juga sampai di bawah kompleks istana negara, di bawah gedung bappenas (yang juga gedung freemason) dan di bawah menara kembar BI. Tempat-tempat itulah yang menjadi titik-titik penguasaan negeri ini.

ayahzaid.blogspot.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar