(oleh Zaynur Ridwan )
Setelah mengeluarkan buku kontroversial ttg Codex Magica kita seperti dipaksa membuka mata dan pikiran bahwa zionisme bekerja dengan sangat terampil melalui simbol-simbol di seluruh dunia. Banyak hal yang biasanya terjadi secara kebetulan namun tidak sedikit gambar atau simbol yang dibuat berdasarkan maksud dan tujuan tertentu. Sejak terbunuhnya JFK, tidak ada lagi presiden Amerika Serikat yang terpilih tanpa
dukungan zionis dan menjalankan agenda zionisme. Hal yang sama juga dibangun dengan rapi oleh jaringan zionis di seluruh dunia dengan mengangkat dan menjatuhkan para presiden dan raja-raja di negara-negara yang diinginkan (baca : Confession of Economi Hit Man by John Perkins) malah Perkins memberikan contoh kerja nyata zionisme di Indonesia di jaman Soeharto.
Sejak pemilu di jaman orde baru hingga saat ini belum ada calon presiden yang benar-benar menunjukkan simbol-simbol yahudi pada saat berkampanye. Pada pemilu terakhir ada 3 pasangan capres/cawapres dan hanya satu pasangan saja yang nampaknya berkampanye dengan simbol-simbol.
Simbol tangan segitiga ini mengikuti bangunan piramida yang menjadi ikon New World Order. Pada pertemuan ekonomi G-20 Summit di Pittsburgh tahun 2009 lalu, agenda New World Order mulai dirintis secara terbuka dan dimasukkan dalam rangkaian pidato negara-negara maju. Presiden kita berada di sana dan dukungan terhadap agenda ini disampaikan SBY melalui salah satu official webnya (maaf, saya lupa alamat dan linknya, tapi silakan di google NWO SBY summit 2009)
Saya berpikiran positif Bapak presiden kita tidak bermaksud menyetujui NWO tersebut. Tapi saya mencoba mengajak pembaca melihat kembali logo partai (kiri bawah) logo Komisi Trilateral yang bertujuan membentuk pemerintahan satu dunia (tengah bawah) dan logo partai demokrat Amerika (maksud saya pemilihan warnanya, kanan bawah) Kemiripan-kemiripan ini ditambah lagi dengan asal usul terbentuknya Partai Demokrat Amerika yang menggunakan ikon Andrew Jackson sebagai pemersatu dengan menjual pencitraan terhadap tokoh capres tersebut serta pemain di belakang layar yang membuat konsep pencitraan thd SBY dan konsep panggung yang sangat mirip dengan apa yng dilakukan tim kampanye Obama saat pemilihan presiden membuat saya bertanya-tanya apakah P-project yang ahli parodi itu berada di belakang panggung SBY dan menyusun konsepnya? kenapa semuanya harus semirip itu?
Satu hal yang menarik adalah zionis mengetahui ada tidaknya dukungan dari seorang calon presiden terhadap Israel Raya melalui simbol-simbol yang mereka tampilkan di atas panggung-panggung kampanye. Clinton, bush, Hillary, Obama, Sarkozy, Cheney dll memperlihatkan dukungan setia mereka kepada kaum elit yahudi dengan menggunakan codex magica (simbol-simbol bahasa non-verbal jaman Mesir kuno yang sangat tua yang hanya digunakan oleh para elite. baca : Novus Ordo Seclorum by ZR)
Simbol tangan segitiga yang merujuk pada logo trilateral partai demokrat yang kemudian hari membuat SBY terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia yang kedua kali dengan kemenangan mutlak atas Mega dan Kalla semoga bukan isyarat yang ditujukan kepada para zionis. Namun jika zionis menanggapi hal itu sebagai upaya dukungan yang terorganisir maka kita akan melihat apa yang terjadi pada bangsa ini empat tahun ke depan. Dan sekali lagi rakyatlah yang akan membayar semua utang-utang politik yang begitu besar.
Wallahua'lam.
dukungan zionis dan menjalankan agenda zionisme. Hal yang sama juga dibangun dengan rapi oleh jaringan zionis di seluruh dunia dengan mengangkat dan menjatuhkan para presiden dan raja-raja di negara-negara yang diinginkan (baca : Confession of Economi Hit Man by John Perkins) malah Perkins memberikan contoh kerja nyata zionisme di Indonesia di jaman Soeharto.
Sejak pemilu di jaman orde baru hingga saat ini belum ada calon presiden yang benar-benar menunjukkan simbol-simbol yahudi pada saat berkampanye. Pada pemilu terakhir ada 3 pasangan capres/cawapres dan hanya satu pasangan saja yang nampaknya berkampanye dengan simbol-simbol.
Simbol tangan segitiga ini mengikuti bangunan piramida yang menjadi ikon New World Order. Pada pertemuan ekonomi G-20 Summit di Pittsburgh tahun 2009 lalu, agenda New World Order mulai dirintis secara terbuka dan dimasukkan dalam rangkaian pidato negara-negara maju. Presiden kita berada di sana dan dukungan terhadap agenda ini disampaikan SBY melalui salah satu official webnya (maaf, saya lupa alamat dan linknya, tapi silakan di google NWO SBY summit 2009)
Saya berpikiran positif Bapak presiden kita tidak bermaksud menyetujui NWO tersebut. Tapi saya mencoba mengajak pembaca melihat kembali logo partai (kiri bawah) logo Komisi Trilateral yang bertujuan membentuk pemerintahan satu dunia (tengah bawah) dan logo partai demokrat Amerika (maksud saya pemilihan warnanya, kanan bawah) Kemiripan-kemiripan ini ditambah lagi dengan asal usul terbentuknya Partai Demokrat Amerika yang menggunakan ikon Andrew Jackson sebagai pemersatu dengan menjual pencitraan terhadap tokoh capres tersebut serta pemain di belakang layar yang membuat konsep pencitraan thd SBY dan konsep panggung yang sangat mirip dengan apa yng dilakukan tim kampanye Obama saat pemilihan presiden membuat saya bertanya-tanya apakah P-project yang ahli parodi itu berada di belakang panggung SBY dan menyusun konsepnya? kenapa semuanya harus semirip itu?
Satu hal yang menarik adalah zionis mengetahui ada tidaknya dukungan dari seorang calon presiden terhadap Israel Raya melalui simbol-simbol yang mereka tampilkan di atas panggung-panggung kampanye. Clinton, bush, Hillary, Obama, Sarkozy, Cheney dll memperlihatkan dukungan setia mereka kepada kaum elit yahudi dengan menggunakan codex magica (simbol-simbol bahasa non-verbal jaman Mesir kuno yang sangat tua yang hanya digunakan oleh para elite. baca : Novus Ordo Seclorum by ZR)
Simbol tangan segitiga yang merujuk pada logo trilateral partai demokrat yang kemudian hari membuat SBY terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia yang kedua kali dengan kemenangan mutlak atas Mega dan Kalla semoga bukan isyarat yang ditujukan kepada para zionis. Namun jika zionis menanggapi hal itu sebagai upaya dukungan yang terorganisir maka kita akan melihat apa yang terjadi pada bangsa ini empat tahun ke depan. Dan sekali lagi rakyatlah yang akan membayar semua utang-utang politik yang begitu besar.
Wallahua'lam.
smoga saja bukan penggerak zionis di indonesia. mungkin hanya boneka
BalasHapus