Kamis, 31 Januari 2013

KECAMAN UNTUK FILM "PENGHANCURAN MASJID AL-AQSHA"





khatib masjid al Aqsha Syeikh Ikrimah meragukan kredibilitas UNESCO

ZIONIS GO TO HELL -- Bidang al Quds di Gerakan Perlaan Islam Hamas mengatakan bahwa kota al Quds dan masjid al Aqsha mengalami upaya-upaya yahudisasi, perubahan, perusakan dan penghapusan tempat-tempat sucinya, rambu-rambunya dan penilanggalan-peninggalan Arab dan Islam di dalamnya.
Dalam pernyataan hari Rabu (30/01/2013) dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), Hamas menjelaskan bahwa upaya-upaya terbaru Zionis tersebut adalah “produksi film yang dilakukan departemen luar negeri Zionis yang menampilkan penghancuran Kubah Shakhrah dan pendirial ‘kuil’ yang klaim di atasnya, dalam rangka kampanye media Zionis untuk memperbaiki potret Zionis di dunia.”

Hamas menilai bahwa film ini merupakan rangkaian konspirasi terus-menerus terhadap masjid al Aqsha untuk mengaburkan fakta sejarah dan klaim-klaim bohongan keberadaan haikal yang mereka klaim.

Hamas meminta berbagai media massa untuk mengungkap konspirasi ini dan menjelaskan potret yang sesungguhnya kepada opini publik dunia.

Hamas juga meminta perusahaan-perusahaan produk seni Palestina, Arab dan Islam untuk fokus dalam produk-produk seni mereka pada kerja-kerja yang memberikan perhatian pada al Quds dan masjid al Aqsha serta penderitaan warga al Quds.

Menanggapi peristiwa ini, Ketua Badan Tinggi Islam di al Quds, Syeikh Ikrimah Sabri mengatakan,  tindakan Zionis itu tidak lain merupakan bagian dari rencana penjajah yang mengungkap niat-niat agresornya terhadap masjjid al Aqsha.

Dia menilai kemenangan kelompok kanan Zionis dalam Pemilu parlemen terakhir akan memiliki dampak sangat negatif pada masjid al Aqsha. Dia mengingatkan akan renana-rencana Yahudi menyerbu masjid al Aqsha dengan ratusan atau ribuan orang untuk memaksakan realitas baru di masjid al Aqsha di bawah perlindungan polisi dan militer Zionis.

Lebih lanjut, khatib masjid al Aqsha ini meragukan kredibilitas UNESCO. Dia menyatakan sama sakali tidak percaya dengan lembaga PBB ini karena menilik keberpihakannya pada penjajah Zionis dan ketidak peduliannya pada pelannggaran-pelanggaran Zionis dan keenngganannya melakukan kewajibannya melindungi tempat-tempat peninggalan dan tempat-tempat suci Islam.

Syeikh Sabri menolak menyampaikan seruan apapun kepada negara-negara Arab dan Islam untuk menolong kota al Quds.*


HIDAYATULLAH.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar