Jakarta, 2 Rabiul Awal 1434/14 Januari 2013 (ZIONIS GO TO HELL) – Direktur
Islamic Human Rights Comission, Massoud Shadjareh mengatakan orang-orang Barat
(non Muslim) menjadikan Islam sebagai korban untuk mengembalikan identitasnya, Jakarta
(13/1).
“Orang-orang Barat kehilangan identitasnya. Untuk
mengembalikan identitas itu, mereka memerlukan korban. Yugoslavia memakai
strategi ini, menggunakan Muslim sebagai korban untuk disalahkan,” kata
Shadjareh dalam acara Workshop dan Seminar Islamic Human Rights di Graha
Sucofindo, yang diselenggarakan oleh Voice of Palestina (VOP).
Mantan aktivis kampus 60-an itu memberi contoh suatu kasus warga
Muslim Amerika yang dibelanya. Muslim itu diciduk polisi di rumahnya.
“Ketika saya tanya kepada kepolisian, mereka banyak alasan
dan berdalih kepolisian mendapat kiriman data yang kemudian dilaporkan ke AS.
Itulah sebabnya turun perintah untuk
penangkapannya,” ungkap Shadjareh. “Kita punya perjanjian yang sangat tidak
adil.”
Pria beranak empat itu mengumpamakan pemerintah Negara besar
seperti Fir’aun yang bisa mendakwa seseorang tanpa bukti yang benar.
Menurutnya, di Eropa setiap tahun dari kasus terorisme ada satu hingga dua
dilakukan oleh Muslim, tapi lebih banyak yang dilakukan oleh orang lain (non
Muslim), tapi tidak pernah diungkap media.
“Terlihat sekali ketimpangan dalam keadilan yang sangat
menyudukan umat Islam,” tegas Shadjareh.
Wakil Ketua Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Syaiful Bakhri
membenarkan pemaparan Shadjareh.
“Dari dulu hingga sekarang praktek diskriminasi
(ketidakadilan) terhadap umat Islam masih terjadi,” kata Syaiful.
Advokasi dan mantan Ketua KONTRAS dan YLBHI, Munarman juga
mengatakan ada bias yang sangat luar biasa pelanggaran yang terjadi terhadap
umat Islam dunia.
“Sejak 2001, di Guantanamo banyak tahanan Muslim yang tanpa
proses sampai sekarang. Dan di Indonesia, sudah ada 60 orang yang baru terduga
ditembak tanpa proses,” ungkap Munarman yang juga sebagai Jubir Front Pembela
Islam (FPI).
Hasil liputan di acara: Workshop dan Seminar Islamic Human Rights di Graha Sucofindo, Pancoran, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar