Para Staf perusahan sektor publik dibayar antara 1.500 dan 4.000 shekel ($ 400 - $ 1070) pada hari Ahad sebagai pembayaran sebagian gaji mereka di bulan November, demikian laporan yang diterima Miraj News Agency dari kantor berita Timur Tengah.
Bassam Zakarneh salah seorang kepala serikat pekerja, mengatakan bahwa pegawai yang dibayar hanya seperampat biaya yang terhutang kepada pemilik perusahan dan beberapa perkerja tidak bisa membeli kebutuhan sehari-hari dan biaya hidup. Pemerintah Palestina belum menetapkan tanggal untuk membayar sisa gaji para pekerja atau upah di bulan November dan Desember, katanya kepada Maan yang dikutip Miraj News Agency.
Dewan serikat pekerja telah membahas kondisi keuangan dalam krisis kebijakan perusahan pemerintah dengan kementerian perwakilan.
Zakarneh menambahkan Israel menahan pendapatan pajak Palesina sekitar $ 100 yang dikumpulkan atas nama Palestina. “Secara hukum Palestina sudah diterima di PBB sebagai negara non-anggota,” ujar Zakarneh.
Para pekerja yang melakukan pemogokan itu memprotes agar tidak ada pembajakan pajak untuk menyelesaikan krisis serta mereka meminta agar gajinya dibayar secara penuh.
Palestina mengalami krisis keuangan yang cukup parah bahkan sebelum Israel melakukan blokade, dan telah menunda pembayaran 153.000 kepada pekerja yang tertunda selama 2 bulan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Miraj News Agency (MINA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar