Jumat, 30 November 2012

MESIR BUKA PINTU RAFAH DUKUNG REKONSTRUKSI GAZA


     Gaza, 17 Muharram 1434/ 1 Desember 2012 (Ma’an/MINA) – Pemerintah Palestina pekan depan akan menanda tangani perjanjian dengan Mesir tentang pembukaan pintu perbatasan Rafah untuk memasukkan material konstruksi ke Gaza, ungkap salah satu pejabat Palestina, Jum’at (30/11).

     “Kementrian Pekerjaan Umum Palestina akan menyelesaikan Memorandum Kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Mesir pada Selasa atau Rabu besok,” kata wakil Menteri Yasser al-Shatti, Jumat.
     Al-Shatti mengatakan, perjanjian itu akan mengizinkan material konstruksi untuk perbaikan di Gaza paska delapan hari serangan Israel yang berakhir dengan gencatan senjata pada 21 November 2012. Saat ini Mesir masih meneliti mekanisme penyaluran material yang termasuk di dalamnya ada peralatan teknologi tinggi.


     Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Gaza, Yousef al-Azziz telah bertemu dengan Menteri Perumahan Mesir Tariq Wafeeq untuk membahas proses rekonstruksi Gaza.
     Menurut laporan koresponden Kantor Berita Mi”raj (MINA) di Gaza, bahan-bahan material yang masuk merupakan barang untuk proyek yang telah direncanakan oleh Pemerintah Qatar setelah beberapa waktu lalu. Emir Qatar Sheih Hamad bin Khalifa al-Thani meresmikan proyek investasi senilai 254 juta dolar AS untuk membangun kembali Gaza.
     Proyek ini mencakup pembangunan jalan, perumahan dan infrastruktur, serta pengembangan pertanian. Rencana ini membuat masyarakat Gaza sangat berbahagia karena mereka selama ini sangat menderita dengan penutupan pintu Rafah yang merupakan salah satu pintu keluar dari Gaza.
     Semenjak kejatuhan rezim Husni Mubarak, Mesir telah mengendurkan blokade terhadap perbatasan di Rafah. Namun hal ini tidak memberikan dampak apapun terhadap kegiatan ekspor impor Gaza karena Rafah tidak mengizinkan barang-barang masuk dan keluar Gaza dengan leluasa.
     Presiden Mesir, Muhamad Mursi, beberapa kali menunjukkan dukungannya terhadap perjuangan Palestina dalam mencapai kemerdekaan selama masa kepemimpinannya. Salah satu yang terpenting adalah keputusan mengusir Dubes Israel dari Kairo setelah Israel menyerang Gaza bulan lalu.( R-007/R-003).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar