Selasa, 06 November 2012

HAITHAM DILARANG MENJENGUK ANAKNYA



 






 Carmi al Khatib adalah bocah Palestina berusia 5 tahun berasal dari desa Bil’in. Setelah kelahirannya, didapati bahwa ia menderita leukemia. Ia dirawat di rumah sakit Israel. Untungnya, setelah bertahun-tahun, sakitnya dapat ditanggulangi dan ia selamat. Namun baru-baru ini, Carmi masuk rumah sakit lagi karena penyakit langka yang sudah diketahui sejak lahir,menyebabkan ia lebih menderita kesulitan dan komplikasi.

Ibunya, Khawal dan ayahnya, Haitham al Khatib, bersamanya selama di rumah sakit. Namun izin ayahnya yang dikeluarkan oleh Administrasi Sipil sudah berakhir sekitar dua minggu yang lalu. Administrasi Sipil merupakan salah satu unit militer Israel  dari pemerintah Tepi Barat yang mengurusi isu-isu sipil, salah satunya masalah perizinan. Terakhir kali ia telah mencoba namun gagal mendapatkan izin kembali untuk melihat anaknya di rumah sakit. Administrasi Sipil Israel menyatakan Layanan Keamanan Umum Israel  menyatakan ia adalah ancaman bagi negara Israel dan menolak untuk memperbaharui  izinnya.
Haitham mendapat izin enam tahun yang lalu selama enam bulan ketika anaknya pertama kali masuk rumah sakit. Di periode itu, Angkatan Keamanan Israel menyerang dan mengadakan latihan di Bil’in. Haitham merekam serangan di desa yang sering berakhir dengan penangkapan acak dan sebagian besar selalu berakhir dengan kehancuran. Selama empat tahun setelah itu, Administrasi Sipil israel menolak izin Haitham karena ia dianggap sebagai ancaman bagi Israel. Sementara anaknya masuk ke rumah sakit  dalam waktu yang lama. Ia mencoba perizinan yang lain, namun perizinan yang dikeluarkan untuk rumah sakit Palestina hanya sebatas sampai halaman saja.
Haitham bergabung dalam perjuangan populer di Bil’in. Selama bertahun-tahun desa itu berjuang melawan pendudukan Israel. Pembangunan pemukiman Yahudi dan semua tembok pemisah membuat Israel mencaplok tanah dari Bil’in. Sampai suatu saat nanti atau sampai tembok pemisah runtuh atau sampai dihentikannya pembangunan pemukiman Yahudi, Haitham dan yang lainnya selalu menemukan cara-cara inovatif agar manusia tidak melupakan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah penjajahan itu.
Israel, Angkatan Keamanan Israel, dan para pendukungnya menggunakan para aktivis  sebagai kartu permainan. Jika Anda ikut berpartisipasi menjadi aktivis, maka Anda memiliki kesempatan mendapat perizinan.
Cerita Haitham, para aktivis yang masuk dan keluar dari Gaza diminta untuk menjadi informan dengan bayaran mereka dapat  ke Israel dan pengobatan. Ketika satu desa mulai berjuang melawan perampasan oleh tentara Israel, aktivis datang kepada para pemilik tanah untuk menyelesaikan masalah dalam pembangunan pemukiman Yahudi. Perindustrian terdekat diminta berpartisipasi dalam protes terhadap perbuatan Israel atau mereka teracam kehilangan pekerjaan. Perjuangan dan protes bermuara di desa pada tingkat rakyat. Ini perlu diungkap bahwa serikat buruh atau serikat pekerja Palestina tidak mendukung bisnis-bisnis Israel di wilayah-wilayah pendudukan. (ABD)
Sumber: occupiedpalestine.wordpress

Tidak ada komentar:

Posting Komentar