Selasa, 29 November 2011

MENORAH, SIMBOL YAHUDI BERDIRI MEGAH DI MANADO



Meskipun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Negara Israel, namun komunitas orang  Yahudi di Jakarta cukup eksis.  Menurut berbagai sumber yang ada, jumlah orang Yahudi di Jakarta, tak lebih dari 10 orang,
selebihnya mereka berada di Manado. Umumnya, mereka ekspatriat, yang berasal dari Amerika, Eropa, dan Israel. Orang-orang Yahudi yang asli berasal dari Nederland (Belanda).



SEIRING perjalanan waktu, perlahan-lahan hubungan tidak resmi antara Israel – Indonesia mulai dibuka. Dan, menurut berbagai sumber, telah berlangsung saling kunjungan antara sejumlah diplomat tingkat tinggi ke Jerusalem dan Jakarta.


Kunjungan itu berawal ketika tahun 2006, dan ini merupakan kunjungan pertama ke negara muslim. Wakil Direktur Jenderal untuk Asia dan Pasific, Departemen Luar Negeri Israel, Amos Nadai, serta Duta Besar Israel di Bangkok, Yael Ruinstein, tiba di Jakarta, menghadiri sebuah konvensi Komisi Sosial dan Ekonomi untuk Asia dan Pasific.


Kontak diplomatik dan organisasi sosial antara Jerusalem – Jakarta terus berlangsung. Di tahun 2007, Duta Besar Israel untuk PBB, Dan Gillerman, melakukan pertemuan dengan seorang Duta Besar, Rezlan Ishar Jenie. Tahun 2008, delapan wartawan melakukan kunjungan yang bersejarah ke Israel, dan bergabung dengan Australian Israel and Jewish Affairs Committee (AIJAC) dan American Jews Committee (AJC). Mereka membentuk sebuah jaringan dan kerjasama di bidang informasi antara AIJAC, AJC, dan para wartawan Indonesia.


Sejumlah ormas Islam pernah berkunjung ke Israel, seperti Markus Sudibjo, Habib Chirzin dari  Muhammadiyah. Abdurrahman Wahid, beberapa kali berkunjung ke Israel. Abdurrahman Wahid, juga menjadi salah satu pengurus Yayasan Simon Peres. Ketika tokoh NU, yang kerap di panggil Gus Dur  melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh Yahudi dan Rabbi, dan dijamu di sebuah rumah makan, yang khas milik orang Yahudi di California. Kala itu, Gus Dur mendapatkan sebuah medali (penghargaan) atas jasa-jasanya mengembangkan kehidupan pluralisme di Indonesia.


Meskipun dengan jumlah 10 orang, Mereka tetap menjaga keyakinannya dan mendalami kitab Taurat yang mereka memiliki. Mereka juga melakukan komunikasi melalui  email. Sekarang orang-orang Yahudi (Israel) yang melakukan kunjungan ke Jakarta, sebagiannya mempunyai kepentingan dagang (bisnis),  dan sebagian lainnya berlibur.


Nampaknya, para Yahudi yang ada di Indonesia mengelola kegiatan dan hubungan dengan komunitas Yahudi di seluruh dunia, melalui Kedutaan Amerika dan klub Masyarakat Amerika di Jakarta. Di sini mereka bertemu, bertukar pikiran, dan merekatkan hubungan di antara mereka.


Menorah
Menorah yang menjadi simbol Yahudi, berdiri megah setinggi 20 meter di sebuah bukit di Manado, Sulawesi Utara. Di kota ini para penganut agama Yahudi hidup tenang. Menorah tersebut berdiri di atas sebuah bukit, dimana bisa melihat pemandangan ke seluruh Kota Manado. Bendera-bendera Israel terlihat hampir di mana-mana. Ada pula sebuah sinagog atau rumah ibadah Yahudi yang dibangun 6 tahun lalu.

Pembangunan Menaroh terinspirasi setelah para pejabat setempat mendatangi  Gedung Parlemen Israel, Knesset.  Manado dikenal sebagai kota yang mayoritas penduduknya Kristen. Kelompok-kelompok Kristen evangelical dan karismatik bermukim dengan nyamannya di ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini. Namun, sentimen Yahudi yang diwariskan penjajah Belanda, beberapa waktu belakangan ini kembali menguat.

Dengan restu pemda, komunitas ini mulai menyiapkan tempat khusus untuk mereka.
Sementara itu berkaitan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Israel Sabtu (14/5/2011) yang dirayakan di Indonesia, para komunitas Yahudi di Manado juga turut merayakan.
Inisiator Perayaan HUT Israel, Unggun Dahana, menyatakan perayaan HUT Kemerdekaan ke 63 Israel ini dihadiri komunitas Yahudi di Indonesia, perayaan tersebut juga  dihadiri komunitas Yahudi dari Singapura yang berasal dari Indonesia.

Meski demikian, Unggun tidak menyebutkan dimana tempat acara perayaan HUT Kemerdekaan ke 63 Israel di Jakarta tersebut. Selain itu, waktu pelaksanaan juga belum bisa disampaikan. “Tempat dan waktu acara akan diumumkan menjelang detik-detik terakhir. Semua peserta harus siap berangkat jam 5 pagi. Menghindari adanya penyusup,” katanya.

Unggun menyebutkan perayaan HUT Kemerdekaan 63 Israel ini baru pertama kali digelar di Jakarta. Namun di daerah lainnya seperti Manado dan Papua, dia menyebutkan acara serupa pernah digelar. “Ini acara pertama kali digelar di Ibukota Negara,” ungkapnya.


Dan hasilnya:
” Saya bersama teman-teman, hari ini baru saja selesai merayakan hari kemerdekaan Israel, perayaan sudah dilakukan tadi di sebuah hotel di Puncak. Sebelumnya kita menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Israel (Hatikva) dan membaca do’a Halil semacam do’a untuk orang Israel,” kata Direktur Eksekutif komunitas Yahudi bernama IIPAC, Benjamin Ketang, melalui wawancara telepon.

Cahaya Hakim

( Copas revisi: Monitor Indonesia  )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar